SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN—Seorang bapak membunuh dua anaknya yang masih kecil lalu mengakhiri hidupnya di Dusun Biru, Trihanggo, Gamping, Sleman. Bapak bernama Supeno itu diduga tega melakukan hal keji itu karena terdesak secara ekonomi.

Cerita pilu itu muncul pada Jumat (23/12). Jeritan pilu warga memecah di sekitar rumah Sumpeno di Dusun Biru RT 01 RW 30 Trihanggo, Gamping, Sleman. Supeno,44, ditemukan tewas dengan menggantung diri di rumahnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kegemparan kian meledak ketika 30 menit kemudian, di sebuah ruangan di rumah itu, Wafiq Nur Azizah, 5 dan Putra Bagus Praditian, 4, juga ditemukan tergeletak tidak bernyawa. Tubuh keduanya tertutup selimut penuh luka di tubuh dan kepala.

Dusun Biru pagi kemarin benar-benar penuh dengan jeritan dan tangisan. Siapa yang pernah menduga dua bocah itu menjadi korban amukan ayahnya sendiri.

Sementara istri Sumpeno, hanya terus-terusan menangis. Di balik kegagahan seragam satpam yang dia kenakan, dia terguncang hebat karena kejadian itu.

Kejadian itu terungkap dari adanya laporan warga yang menemukan Supeno gantung diri. Kejadian itu dilaporkan ke Polsek Gamping. Namun saat polisi melakukan olah TKP, ditemukan bercak darah di rumah Supeno, dan kondsi rumah pun berantakan.

Saat polisi mengecek ke dalam rumah, semua terperangah menyaksikan kedua anak Supeno, Nur Azizah, dan Putra Bagus Praditian, meninggal mengenaskan di kamar tidur. Banyak luka pukulan di kepalanya. Polisi menduga anak-anak itu dibunuh dengan cara dicekik dan dipukul dengan benda keras.

“Dari hasil pemeriksaan tim medis tadi, kedua anaknya meninggal lebih dulu,” ujar Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Danang Kuntadi di lokasi kejadian.

Setelah kejadian itu, lanjut Danang, Supeno bunuh diri dengan menggunakan kain jarik. “Unsur-unsur bunuh diri terpenuhi seperti mengeluarkan air mani,” imbuhnya.

Menurut Kapolsek Gamping, sebelum terjadi peristiwa pembunuhan ada keributan di rumah Supeno sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu istri Supeno tidak di rumah karena sedang bekerja sebagai satuan pengamanan di sebuah mal di Malioboro. Berdasarkan keterangan warga, Supeno berteriak-teriak layaknya orang depresi.

“Semalam memang ada keributan di rumah ini,” kata Kapolsek.(HARIAN JOGJA)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya