SOLOPOS.COM - Kepala Desa (Kades) Tambakboyo, Kecamatan Pedan, Untung Pranata (kiri) saat memantau usaha konveksi di desanya, Selasa (17/11/2020). (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN — Gara-gara pandemi Covid-19, banyak pelaku usaha yang kelimpungan hingga gulung tikar di tengah jalan. Tapi hal tersebut tak dirasakan salah seorang pengusaha konveksi asal Tambakboyo, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah ini.

Namanya Wibowo, usianya 47 tahun. Sejak 1996, Wibowo telah merintis usaha konveksi yang dinamai Afford T-Shirt di desanya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Diawali dengan merintis berjualan baju secara berkeliling ke pasar-pasar tradisional, Wibowo akhirnya mendirikan Afford T-Shirt. Selain memproduksi aneka kaus dan berbagai jenis baju pesanan pelanggan, Afford T-Shirt di Tambakboyo juga menjadi etalase bagi berbagai produk yang telah dibikin.

Pertengahan Maret 2020, pandemi Covid-19 mulai menyerang Indonesia, termasuk Kabupaten Klaten. Di saat itu, banyak pengusaha yang kelimpungan menghadapi pandemi Covid-19. Tak jarang, banyak pengusaha gulung tikar menghadapi pandemi Covid-19.

Di awal masa pandemi Covid-19 itu, Wibowo langsung memutar otak. Wibowo memutuskan mengikuti arus di tengah pandemi Covid-19.

Murah Meriah! Mengonsumsi “Sate Buntel” Bisa Tangkal Covid-19

Secara kebetulan, di awal-awal pandemi Covid-19, banyak orang membutuhkan masker sebagai pencegahan paling efektif terhadap virus corona. Alhasil, Wibowo memutuskan memanfaatkan kain yang ada diolah menjadi masker. Tak diduga, pesanan masker membeludak. Bahkan dalam sehari, bisa menerima pesanan 3.000-5.000 masker.

"Saat itu, yang saya pikirkan operasional harus tetap jalan. Kuncinya, memang mengikuti arus. Apa yang dibutuhkan saat itu, kami langsung mencoba memenuhinya. Intinya, karyawan saya harus tetap jalan juga. Dengan tekad seperti itu, usaha yang saya jalani tetap jalan terus meski di tengah pandemi Covid-19," kata Wibowo, kepada Solopos.com, Selasa (17/11/2020).

Wibowo mengatakan memiliki 25 karyawan. Puluhan karyawan itu masih bisa bekerja mencukupi kebutuhan sehari-hari di tengah pandemi Covid-19.

"Dari segi omzet memang berkurang, soalnya harga jual masker tak semahal kaus dan aneka baju lainnya [termasuk keuntungan]. Biasanya mencapai di atas Rp100 juta per bulan [sebelum pandemi], saat ini di bawah Rp100 juta. Yang penting usaha ini tetap jalan. Para karyawan tetap memperoleh pemasukan, rata-rata Rp50.000-Rp100.000," katanya.

Karyawan Merasa Beruntung

Salah seorang karyawan di Afford T-Shirt, Sumarni, mengaku sangat beruntung masih bisa bekerja di tengah pandemi Covid-19. Sehari-harinya, dia tetap bekerja di Afford T-Shirt mulai pukul 08.00 WIB-16.00 WIB.

"Saya kerja harian di sini kecuali hari Minggu. Meski pandemi Covid-19, saya masih bisa memperoleh pemasukan yang lumayan," katanya.

Kepala Desa (Kades) Tambakboyo, Kecamatan Pedan, Untung Pranata, mengatakan di desanya dikenal dengan sebutan kampung kaus. Hal itu tak terlepas dari banyaknya pengusaha kaus di Tambakboyo.

"Mulai satu bulan ini, para pengusaha konveksi sudah memperoleh order yang lumayan [15-an pengusaha menengah ke atas]. Sudah mendekati normal. Di Tambakboyo sini ada 35 RT/11 RW dan 19 dukuh. Di antara sentra konveksi, berada di RW 005, 006, 007, 008, 009, 010, 011. Kami berharap, semoga pandemi Covid-19 segera berakhir," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya