SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meninjau gerai Bank Jateng yang menyajikan beberapa produk UMKM binaan dalam pameran yang digelar di sekitar lokasi Musyawarah Rencana Pembangunan Wilayah eks Keresidenan Banyumas di Pendapa Duplikat Si Panji, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, Senin (27/3/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Sumarwoto)

Usaha mikro, kecil, dan menengah didorong Gubernur Jateng Ganjar Pranowo terus berinovasi.

Semarangpos.com, BANYUMAS — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di provinsi ini berinovasi dalam memasarkan produk yang dihasilkan. “Dengan packaging [pengemasan] yang menarik, konsumen akan semakin tertarik untuk membelinya,” kata Ganjar di Banyumas, Senin (27/3/2017).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Gubernur mengatakan hal itu saat membuka Musyawarah Rencana Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) eks Keresidenan Banyumas yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara. Musrenbangwil itu digelar di Pendapa Duplikat Si Panji, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas.

Dalam kesempatan itu, dia menunjukkan sejumlah produk dengan kemasan menarik dan beberapa di antaranya telah diekspor seperti kerupuk tenggiri dari Cilacap dan gula semut dari Banyumas. Selain itu, dia juga menunjukkan kopi arabica dari Banjarnegara yang telah dikemas sedemikian rupa dan diberi merek Woyo Coffee.

Menurut dia, kopi tersebut sebenarnya tidak kalah dengan daerah lain karena desain kemasannya luar biasa. “Duta Besar Rusia datang ke saya meminta kopi. Jawa Tengah itu ternyata tempatnya kopi terbaik,” katanya.

Ia mengatakan berdasarkan pengalaman lomba kopi di Surabaya, dari 10 jenis produk yang dilombakan, Jawa Tengah menang delapan jenis produk dan kebetulan yang ikut hanya Temanggung. Menurut dia, delapan jenis produk kopi yang menang itu seluruhnya dikembangkan di Temanggung.

“Problemnya, kita belum bisa membuat kafe-kafe yang berisi kopi, yang nyaman. Bayangkan kalau yang internasional, Starbuck, itu di seluruh dunia, mahalnya kaya dedemit tapi banyak orang datang dan betul-betul minum kopi,” katanya.

Padahal, kata dia, banyak orang Indonesia yang kurang menyukai kopi yang ditawarkan Starbuck karena terlalu encer atau kurang kental. Akan tetapi, lanjut dia, hal itu merupakan cita rasa yang ditawarkan kafe tersebut.

“Maka sebenarnya kopi seperti ini bisa menjadi suatu unggulan,” katanya sembari menunjukkan produk bermerek Woyo Coffee.

Ganjar mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan terus membina dan membantu pemasaran produk-produk UMKM salah satunya melalui Sadewa Market yang baru diluncurkan dalam Musrenbangwil eks Keresidenan Banyumas.

Dalam hal ini, Gubernur Jateng telah menandatangani nota kesepahaman dengan PT Inovasi Mitra Terpadu tentang sistem informasi pengelolaan serta pengembangan koperasi dan UMKM berbasis digital (cyber KUKM) di Provinsi Jawa Tengah dengan nama Sadewa Market.

“Sadewa akan menjadi ajang untuk mendata. Jadi, UMKM dan koperasi diharapkan mendaftar ke situ sehingga nanti seluruh Jawa Tengah harapannya akan didata berapa sebenarnya jumlah UMKM kita,” katanya.

Ia mengatakan setiap kali musrenbang, rata-rata pelaku UMKM mengharapkan adanya gedung untuk memasarkan produk mereka. Menurut dia, gedung pemasaran atau ruang pamer saat sekarang sudah tidak dibutuhkan lagi.

“Saat ini alat yang paling baik untuk pemasaran adalah alat ini,” kata Ganjar sembari mengangkat telepon pintarnya.

Ia mengaku dikritik oleh beberapa warga yang aktif di dunia teknologi informasi karena ada produk dari Jateng yang diiklankan di salah satu koran lokal Jawa Barat. Menurut dia, kritikan tersebut mengandung arti memasang iklan di koran lokal daya jangkaunya terbatas.

Oleh karena itu, kata dia, selain diharapkan bisa untuk mendata, Sadewa juga bisa memasarkan produk UMKM. “Sudah ada contoh beberapa produk yang bisa dijual di sana (Sadewa). Orang bisa order dengan online,” katanya.

Bahkan, kata dia, belanja secara jaringan sudah tidak hanya dilakukan oleh warga di kota tetapi juga sudah ke desa-desa. Menurut dia, barang-barang yang tidak tersedia di toko-toko terdekat dapat dibeli secara daring. Terkait hal itu, Gubernur mengharapkan kesiapan Bank Jateng untuk melayani transaksi daring yang dilakukan melalui Sadewa Market.

Sebelum membuka Musrenbangwil eks Keresidenan Banyumas dan meluncurkan Sadewa Market, Ganjar berkesempatan meninjau pameran UMKM dan perbankan yang digelar di sekitar lokasi kegiatan.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya