SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

JOGJA—Ribuan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kota Jogja kesulitan mengakses permodalan dari perbankan. Pedagang kecil hanya memanfaatkan koperasi dan dana bergulir dari pemerintah yang jumlahnya sangat terbatas.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Ketua PKL Kota Jogja, Rudiarto kepada Harian Jogja Jumat (4/5) mengungkapkan, dari total sekitar 7.500 PKL di Kota Jogja, hampir separuh lebih tak dapat menembus perbankan untuk mengakses permodalan. Padahal modal yang mereka butuhkan sangat kecil rata-rata Rp1 juta-Rp5 juta.

Rumitnya syarat administrasi, birokrasi serta ketentuan adanya agunan untuk meminjam modal membuat para PKL ini mengurungkan niatnya.

Untuk menumbuhkan usahanya, pedagang kebanyakan hanya mengandalkan koperasi atau kucuran dana bergulir dari pemerintah.

“Terpaksa mengandalkan koperasi-koperasi itu kalau nggak bantuan pemerintah berupa pinjaman lunak bunganya kecil seperti dana bergulir,” ujar Rudiarto.

Hanya saja kata Rudiarto, dua sumber keungan ini jumlahnya sangat terbatas sementara yang membutuhkan sangat banyak. (ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya