SOLOPOS.COM - Penandatanganan kesepakatan bekraf dengan Sximbank. (ist)

Penandatanganan nota kesepahaman ini bertujuan menggalang sinergi dan potensi kerja sama dalam pemanfaatan fasilitas pembiayaan ekspor nasional bagi pelaku ekonomi kreatif.

Harianjogja.com, JOGJA-Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) yang juga dikenal sebagai Indonesia Eximbank menandatangani nota kesepahaman tentang pemanfaatan fasilitas pembiayaan ekspor nasional bagi pengembangan usaha pelaku ekonomi kreatif di di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (26/1/2017) .

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

Deputi II Bidang Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo menyampaikan, penandatanganan nota kesepahaman ini bertujuan menggalang sinergi dan potensi kerja sama dalam pemanfaatan fasilitas pembiayaan ekspor nasional bagi pelaku ekonomi kreatif. Bekraf berupaya mendorong pelaku ekonomi kreatif yang berorientasi ekspor agar memperoleh akses pembiayaan ekspor dari Indonesia Eximbank.

Ekspedisi Mudik 2024

“Bekraf juga mendorong para pelaku ekonomi kreatif makin mengembangkan usaha dan pasar produknya di kancah internasional melalui ekspor dan ekspansi usaha di luar negeri,” ucap dia dalam rilis yang diterima Harian Jogja, Senin (30/1).

Nota kesepahaman ini ditandatangani Deputi II Bidang Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo dan Managing Director Bidang Pembiayaan Usaha Kecil Menengah berorientasi Ekspor (UKME) Indonesia Eximbank Indra Wijaya Supriadi, serta Managing Director Bidang Perencanaan Strategis LPEI Bonifacius Prasetyo. Penandatanganan disaksikan Wakil Kepala Bekraf Ricky Joseph Pesik dan Plt. Chief Executive Officer Indonesia Eximbank Susiwijono Mugiarso.

Dalam nota kesepahaman kedua pihak sepakat, pelaku ekonomi kreatif binaan Bekraf bukan hanya bisa mendapatkan fasilitas pembiayaan ekspor nasional oleh Indonesia Eximbank, tetapi juga edukasi terkait akses pembiayaan ekspor nasional. Fasilitas pembiayaan ekspor nasional dari Indonesia Eximbank berbentuk pembiayaan, penjaminan dan/atau asuransi, termasuk bimbingan dan jasa konsultasi kepada pelaku usaha ekonomi kreatif yang berorientasi ekspor.

Plt. Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank Susiwijono Mugiarso menekankan, Indonesia Eximbank berkomitmen terus menjalankan perannya dalam memberikan layanan pembiayaan ekspor dengan suku bunga kompetitif, fasilitas penjaminan, dan asuransi yang dapat meminimalisir risiko dalam aktivitas ekspor, serta jasa konsultasi untuk meningkatkan daya saing eksportir Indonesia. “Penandatanganan ini merupakan bentuk komitmen kedua lembaga dalam memajukan ekspor nasional dibidang ekonomi kreatif berorientasi ekspor sesuai dengan fungsi dan peranannya,” kata dia.

Managing Director Indonesia Eximbank Indra Wijaya Supriadi mengatakan, dengan terlaksananya nota kesepahaman ini, pelaku ekonomi kreatif Indonesia memiliki kesempatan untuk mengembangkan usahanya serta melakukan ekspor dan dapat bersaing dengan para pelaku ekonomi kreatif di pasar global. Dalam kurun waktu 2010 -1015 besaran Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi kreatif naik dari Rp525,96 triliun menjadi Rp852,24 triliun. Tercatat ada peningkatan 10,14% per tahun. Subsektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah kerajinan (11,81%), fashion (7,12%), periklanan (6,02%), serta arsitektur (5,59%), sedangkan rata-rata pertumbuhan industri kreatif nasional sebesar 7% per tahun.

“Dengan penandatanganan nota kesepahaman ini, diharapkan pelaku ekonomi kreatif binaan Bekraf mampu mengembangkan usaha melalui ekspor dan bersaing di level global,” pungkas Fadjar (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya