SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

PORT ELIZABETH–Memasuki fase knockout, setiap pertandingan serasa seperti final. Uruguay dan Korea Selatan pun menyadari benar kesalahan sedikit saja akan menjadi pembeda siapa yang akan tereliminasi dan siapa yang melenggang ke perempat final.

La Celeste, sebutan Uruguay, menghadapi bentrok kontra Korsel di Stadion Nelson Mandela Bay, Port Elizabeth, Sabtu (26/6), dengan modal penampilan impresif sepanjang penyisihan grup. Setelah ditahan imbang Prancis tanpa gol, Uruguay mengamuk dengan menghancurkan tim tuan rumah Afrika Selatan tiga gol tanpa balas dan mengakhiri penyisihan grup dengan kemenangan 1-0 atas Meksiko.

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

Belum terkalahan dengan catatan clean sheet atau belum kebobolan gol jelas mendongkrak kepercayaan diri tim wakil Amerika Selatan tersebut. “Kami telah memperlihatkan bahwa kami tim tangguh untuk dihadapi tim lainnya,” ujar pelatih Uruguay, Oscar Tabarez dilansir goal.com.

Duel ini sekaligus menyuguhkan peluang emas bagi kedua tim mengembalikan eksistensi mereka di level tertinggi setelah lebih dari satu dekade terakhir prestasi mereka mentok di level awal. Sebelum kick off Afrika Selatan 2010, tak ada yang mengira Uruguay akan menjadi juara Grup A atau Korsel menjadi runner-up Grup B.

Namun penampilan yang telah diperlihatkan kedua tim disepanjang penyisihan grup ternyata mengejutkan. Kini satu tempat di perempat final menjadi incaran keduanya sebagai titik balik mengangkat prestasi mereka di Piala Dunia.

Juara dunia dua kali Uruguay berada di bawah bayang-bayang jebloknya prestasi mereka dalam dua dekade terakhir. La Celeste tak pernah mencapai babak 8 besar sejak tahun 1970, ketika mereka menjadi semifinalis.

“Kami berusaha melakukan apa yang sebenarnya ada dalam pikiran kami sebelum turnamen ini. Sekarang saya tak berpikir kami telah mencapainya, namun yang pasti Uruguay sekarang menjadi tim yang sulit dihadapi oleh tim lainnya,” ujar Tabarez.

Lapar kemenangan

Tak beda dengan Uruguay, Korsel yang tampil reguler di Piala Dunia hanya pernah sekali lolos dari penyisihan grup, saat menjadi tuan rumah tahun 2002 dan selanjutnya mereka melaju hingga semifinal.

Biasanya Ksatria Taeguk, julukan Korsel, enggan berbicara mengenai peluang mereka dan hanya berbicara mengenai pertandingan berikutnya. Namun pelatih Huh Jung-moo mengatakan mereka dalam kondisi lapar kemenangan dan menatap tiket ke perempat final.

“Saya tahu para pemain saya tidak puas hanya dengan melangkah ke babak 16 besar. Kami akan bekerja lebih keras mencapai semifinal. Sekarang para pemain saya akan membidik target yang lebih tinggi,” sebut Huh.

Berada di seksi undian teringan menuju semifinal, Korsel berpeluang besar menyamai prestasi heroik mereka tahun 2002. Begitu pun Uruguay dengan penampilan eksplosif mereka menggenggam kesempatan emas mengembalikan eksistensi mereka di tempat tertinggi pada turnamen ini.

Dalam seksi undian yang melibatkan Uruguay dan Korsel, pemenang pertandingan ini berpeluang melaju ke semifinal dengan menghadapi pemenang partai 16 besar lainnya, Amerika Serikat kontra Ghana.

JIBI/SOLOPOS/anh/Rtr

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya