SOLO–Dukungan ratusan suporter tak mampu membangkitkan keterpurukan performa tim basket putri SMP Regina Pacis Solo di babak semifinal Ursulin Cup IV, Rabu (18/1/2012) sore.
Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus
Tim tuan rumah itu diperdayai tim basket putri SMP Kalam Kudus Solo dengan telak 13-25. Tanda-tanda kekalahan skuat asuhan pelatih Joko Samudro sudah tercium sejak kuarter pertama. Di fase itu, Sherlen dkk hanya bisa menyumbang sebiji poin jauh tertinggal dari perolehan SMP Kalam Kudus yang menggenggam 7 poin.
Suporter tuan rumah yang memenuhi bangku penonton di Lapangan Basket SMP/SMA Regina Pacis Solo tak kenal lelah. Mereka terus bersorak-sorak memberikan semangat untuk tim kesayangannya. Tapi, dukungan itu sia-sia. Di kuarter kedua dan ketiga, meski mencoba berkali-kali bangkit dari kecolongan angka, tim SMP Regina Pacis harus kembali menelan kekalahan. Tim tuan rumah malah terpaut jauh 7-18 di penutup kuarter ketiga.
Pemain-pemain SMP Regina Pacis kembali membuang peluang. Sebaliknya, skuat SMP Kalam Kudus yang dimotori Debora semakin menggebrak. Debora berkali-kali mendulang angka meski aksi percobaan tembakan tiga angkanya gagal menambah keunggulan bagi timnya.
Aksi gemilang terus diperlihatkan. Pemain SMP Kalam Kudus, Cyntia berhasil mendapatkan pujian dari penonton setelah gadis berkulit putih itu sukses melakukan tembakan tiga angka yang memastikan timnya melaju ke babak final Ursulin Cup IV.
“Anak-anak masih kurang percaya diri. Mereka juga lemah untuk bola-bola mati. Mungkin belum saatnya tim ini masuk final. Bagaimana pun selamat buat tim lawan yang bisa masuk final,” jelas pelatih tim basket putri SMP Regina Pacis Solo, Joko Samudro seusai pertandingan.
Pertandingan final akan dilaksanakan Jumat (20/1/2012). Dalam laga pamungkas, tim basket putri SMP Kalam Kudus Solo akan berhadapan dengan SMP Kebakramat yang sukses menggebuk SMP Widya Wacana 1 Solo. Sementara di bagian pria, SMPN 4 Karanganyar juga berhasil mengantongi tiket babak final setelah memukul perlawanan tangguh SMP Tarakanita Solo.
(JIBI/SOLOPOS/Hanifah Kusumastuti)