SOLOPOS.COM - BPBD Karanganyar bersama PSB Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo mengecek pergerakan tanah di wilayah Karanganyar. Foto dirilis Selasa (7/9/2021). (Istimewa-BPBD Karanganyar)

Solopos.com, KARANGANYAR — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar mengklasifikasi tingkat kedaruratan wilayah rawan bencana tanah longsor di Karanganyar. Hal tersebut guna memetakan prioritas pemasangan alat early warning system (EWS) baru untuk antisipasi bencana.

Kasi Kesiapsiagaan BPBD Karanganyar, Hartoko, mengatakan BPBD Karanganyar melakukan studi klasifikasi berkolaborasi dengan Pusat Studi Bencana (PSB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Studi dilakukan untuk mengecek potensi risiko bencana yang berdampak pada pemukiman sekitar lokasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Studi lapangan sudah dilakukan. Ada beberapa lokasi yang memang kami lihat memiliki risiko tinggi terjadi tanah longsor dan bisa berdampak pada pemukiman di dekatnya,” jelas dia kepada Solopos.com, Selasa (7/9/2021).

Baca juga: Catat Lur! Hajatan Boleh Digelar di Karanganyar, Tapi…

Hartoko mengatakan terdapat tiga lokasi yang diklasifikasi memiliki tingkat kerawanan tanah longsor tinggi dan berdampak pada pemukiman. Ketiga lokasi tersebut antara lain Tengklik, Ngargoyoso; Wonorejo, dan Wonokeling, Kecamatan Jatiyoso. Ketiga lokasi tersebut rencananya akan dipasang empat EWS baru yang diperoleh dari UNS dan Kemenristek Dikti.

“Sampai saat ini kami baru memetakan ada tiga desa. Nanti rencananya di Tengklik dipasang satu EWS, Wonorejo dua EWS, dan Wonokeling satu EWS. Pemasangan kemungkinan akan dilakukan pertengahan atau akhir bulan ini,” beber dia.

Mengecek Lokasi Lainnya

Hartoko menambahkan total bantuan EWS yang didapatkan BPBD Karanganyar terdapat tujuh unit. Pihaknya masih terus melakukan studi lapangan untuk mengklasifikasi wilayah rawan bencana lainnya guna menempatkan siswa EWS yang belum dialokasikan.

Baca juga: Anak Main Api, Kandang Sapi di Jatiyoso Karanganyar Ludes Terbakar

“Kami sudah mengecek tiga lokasi lainnya juga. Tapi dari hasil studi memang klasifikasinya belum urgent. Faktornya karena jauh dari pemukiman salah satunya. Jadi kami masih terus mencari lagi wilayah mana yang lebih membutuhkan untuk pemasangan EWS,” imbuh dia.

Nantinya, apabila EWS bantuan tersebut sudah dipasang dan diserahkan kepada Pemkab Karanganyar, pemeliharaan alat akan menjadi tanggung jawab Pemkab Karanganyar. Meskipun begitu, upaya pemeliharaan lainnya juga melibatkan PSB UNS dan masyarakat di lokasi pemasangan EWS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya