SOLOPOS.COM - Bendera merah putih raksasa berukuran 16x26 meter terpasang di gedung rektorat kampus UPN Yogyakarta, Rabu (17/8/2016). (Yudho Priambodo/JIBI/Harian Jogja)

Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jogja menggawangi program sinergi kampus bela negara Indonesia (SKBNI)

Harianjogja.com, SLEMAN – Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jogja menggawangi program sinergi kampus bela negara Indonesia (SKBNI) agar menarik minat bagi perguruan tinggi lainnya untuk berkomitmen terhadap karakter bela negara.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dalam program itu, UPN Veteran Jogja membentuk tim dengan beranggotakan independen untuk melakukan pemeringkatan terhadap kampus bela negara di Indonesia.

Rektor UPN Prof. Sari Bahagiarti menjelaskan program itu dilatarbelakangi oleh Perpres, UPN Veteran sebagai perguruan tinggi negeri, sekaligus sebagai kampus yang memiliki ciri bela negara. Oleh karena itu, pihaknya menggelar program SKBNi merupakan salahsatu pengembangan UPN sebagai kampus bela negara.

Program itu sekaligus ajakan kepada seluruh PTN/PTS di Indonesia untuk bersinergi menjadi terbaik dalam pengembangan bela negara. “Kegiatan ini sudah diluncurkan sejak awal September 2017, sebagai finalnya akan dilakukan pemeringkatan kampus bela negara di Indonesia,” terangnya di Kampus UPN Veteran Jogja, Jumat (22/9/2017).

Dalam pemeringkatan itu, lanjut dia, akan dicari kampus mana di seluruh Indonesia yang paling membela negara. Hal itu dilihat dari berbagai implementasi yang dilakukan perguruan tinggi tersebut. Melalui pengembangan karakter bela negara dilakukan berbagai aspek, seperti tridharma perguruan tinggi.

Kabid Bela Negara UPN Veteran Jogja Bambang Wicaksono menambahkan, proses pemeringkatan dari program itu akan dilakukan secara independen. Adapun jurinya akan melibatkan berbagai pihak, seperti tokoh masyarakat, dari perguruan tinggi lain serta dari Kementrian Pertahanan, Kemenristek Dikti hingga wartawan.

Karena itulah, hasil penilaian belum tentu perguruan tinggi yang sudah menerapkan program bela negara akan menjadi lebih baik dibandingkan dengan yang belum menerapkan.

Adapun peserta yang diharapkan ikut serta dalam penilaian itu, seluruh lembaga penyelanggara pendidikan tinggi seperti universitas, institut, sekolah tinggi, politeknik, akademi dan vokasi. Perguruan tinggi dapat mendaftarkannya melalui website belanegara.upnyk.ac.id.

“Inisiasi program ini karena ada ketugasan bela negara pada Perpres. Perguruan tinggi yang sudah menerapkan bela negara apa mesti menang, belum tentu. Atau misal Akabri jadi juara dalam pemeringkatan itu, juga belum tentu,” imbuhnya.

Ketua Dewan Juri SKBNI 2017 Prof. Danisworo memastikan, tim penilai yang terlibat seluruhnya berkompeten di bidangnya. Dalam penilaian itu akan menggunakan berbagai indikator terutama berkaitan dengan tri dharma perguruan tinggi.

Indikator lain dalam penilaian tersebut seperti berkaitan dengan cinta tanah air, penanaman pancasila dan seterusnya. Contohnya, jika dilihat dari salahsatu tri dharma perguruan tinggi, bisa dilihat dari jumlah penelitian di suatu kampus tentang cinta tanah air atau materi lain tentang pancasila. Hasil pemeringkatan akan diserahkan ke Kementrian Pertahanan sebagai acuan dan referensi bagi perguruan tinggi lain.

“Akhir Oktober [2017] yang sudah masuk dalam nominasi akan dikunjungi, apakah yang ditulis itu sesuai dengan praktiknya di kampus,” ungkapnya. Adapun pengumuman hasil SKBN tingkat nasional 2017 akan dilakukan pada 15 Desember 2017 dan penyerahan penghargaan pada 19 Desember 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya