SOLOPOS.COM - Foto udara situasi terakhir kerusakan yang diakibatkan banjir bandang di Waiwerang, Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa (6/4/2021). (Antara)

Solopos.com, JAKARTA -- Total korban tewas akibat bencana alam banjir bandang hingga longsor di NTT hingga Rabu (7/4/2021) mencapai 138 orang.

Hal itu disampaikan Kepala BNPB Letjen Doni Monardo saat memperbarui data korban yang meninggal akibat bencana alam di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Terkait dengan penanganan korban yang terdampak, yaitu korban meninggal dunia untuk Flores Timur ada perubahan angka. Perubahan data dari posisi kemarin, sekarang menjadi 67 orang yang meninggal. Kemudian yang hilang sudah berkurang menjadi 5 orang. Karena sudah ditemukan beberapa jenazah pada hari ini," kata Doni dalam siaran YouTube BNPB, Rabu (7/4).

Baca juga: BNPB Beri Rp500.000 untuk Keluarga Terdampak Bencana di NTT

Selain itu Doni juga menjabarkan jumlah orang yang meninggal di Alor hingga Kupang. Jadi total korban yang meninggal dalam bencana di NTT sebanyak 138 orang dan 68 orang belum ditemukan.

"Yang di Alor 25 orang meninggal dan yang hilang 20. Di Malaka yang meninggal 4 orang. Di Kabupaten Kupang yang meninggal 5 orang. Kemudian di Kabupaten Lembata yang meninggal 32 orang dan yang hilang 35 orang. Selanjutnya di Sabu Raijua yang meninggal 2 orang. Di Ende kota Kupang dan Ngada masing-masing 1 orang. Sehingga total korban meninggal yang telah ditemukan datanya mencapai 138 orang dan yang masih dalam pencarian sebanyak 68 orang," tutur dia.

Doni juga mengungkap kendala petugas dalam melakukan evakuasi di lokasi bencana NTT. Dia menyebut alat berat sudah ada tapi masih sulit masuk ke lokasi karena sisa-sisa banjir bandang.

Baca juga: Hari Kesehatan Dunia dan Ketimpangan Vaksin Covid-19

Lokasi Terisolasi

"Kendala untuk menemukan jenazah yang masih berada di sejumlah daerah, terutama yang terbanyak itu di Lembata dan Alor adalah karena kesulitan untuk memobilisasi alat berat," katanya.

Dia mengatakan proses pencarian korban hilang di lokasi bencana NTT akan menggunakan bantuan anjing pelacak (K9). BNPB juga akan mengerahkan 6 helikopter untuk penanganan di sejumlah lokasi yang terisolasi.

Selain itu, upaya penanganan bencana di NTT dibantu sejumlah KRI milik TNI AL dan pesawat milik TNI AU.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya