SOLOPOS.COM - Ilustrasi tes virus corona atau Covid-19 (Freepik)

Solopos.com, SOLO -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo menyampaikan update terbaru informasi mengenai kasus corona hingga Selasa (31/3/2020).

Jumlah orang dalam pemantauan atau ODP dan pasien dalam pengawasan atau PDP di Kota Solo terus bertambah. Sehari pasca pengumuman tidak ada lagi pasien positif corona di RSUD dr Moewardi, Gugus Tugas merilis update terbaru PDP corona Solo pada Selasa ada 29 orang.

Promosi Acara Gathering Perkuat Kolaborasi Bank Sampah Binaan Pegadaian di Kota Padang

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, mengatakan dari jumlah PDP itu, lima orang di antaranya meninggal dunia sebelum mengetahui hasil swab Covid-19.

Penemuan Bayi Laki-Laki di Selokan Tawangmangu Karanganyar, Anak Siapa?

Sementara yang masih dirawat berjumlah 11 orang dan yang sembuh 13 orang. PDP corona Solo yang meninggal, tiga orang dari Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, dan satu orang masing-masing dari Kelurahan Kestalan dan Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan.

Mereka dimakamkan dengan protokol Covid-19. “Kelurahan Mojosongo masih zona merah meski ada pasien sembuh dari sana, tapi tiga orang PDP meninggal dunia,” kata dia saat jumpa pers update terbaru kasus corona di Balai Kota Solo, Selasa.

Ahyani mengatakan akan menunggu 14 hari ke depan dan melihat bagaimana evaluasinya. Proses tes swab bagi PDP yang meninggal tetap dilakukan kendati hasilnya butuh waktu.

Imbas Corona, Listrik Digratiskan Selama 3 Bulan, Simak Skemanya!

Ahyani memaparkan jumlah ODP corona menyentuh angka 221 jiwa dengan perincian tiga orang menjalani rawat inap, 200 orang karantina mandiri, dan 18 orang selesai pemantauan.

Jumlah ini bertambah 59 orang dari data sehari sebelumnya. “Penambahan berasal dari hasil tracing, selain ada pula temuan di fasilitas kesehatan saat mereka muncul gejala awal Covid-19,” ungkapnya.

Rumah Karantina

Ia mengatakan ODP dengan gejala ringan harus menjalani karantina mandiri di rumah. Namun jika gejalanya bertambah parah bisa dirawat di rumah sakit dan statusnya menjadi PDP.

Penampakan Semar di Erupsi Merapi, Tanda Pagebluk Corona Berakhir?

Selain update terbaru jumlah OPD dan PDP corona di Solo, Ahyani juga menyampaikan kesiapan rumah karantina yang disiapkan Pemkot Solo. Rumah karantina itu masing-masing di Dalem Joyokusuman dan Dalem Priyosuhartan (rumah eks rumah Djoko Susilo).

“Kami ingin memutus mata rantai persebaran jangan sampai semakin parah. ODP memang belum tentu positif Covid-19 tapi kami indikasikan,” jelas Ahyani.

Lebih jauh, Ahyani menguraikan Dalem Joyokusuman bisa menampung 69 orang dan Dalem Priyosuhartan sekitar 36 orang. ODP yang dirawat di dua hunian tersebut harus memenuhi sejumlah syarat antara lain kondisi rumahnya tidak memungkinkan untuk karantina mandiri.

Penggerebekan Kades Karangtengah Wonogiri Selingkuh Berujung Saling Lapor

“Misalnya, kamarnya hanya satu jadi kemungkinan bersentuhan dengan keluarga lain tidak terhindarkan. Kami akan screening, jadi enggak semua masuk rumah karantina ini,” ucap Ahyani.

Pemkot Solo juga sedang menyiapkan tempat, pembentukan satgas, penghitungan logistik, pengelolaan sampah dan sebagainya. Ruangannya dibentuk seperti asrama, dibagi berapa bed yang terpisah tirai sehingga privasinya tetap terjaga.

Kecelakaan 2 Mobil Bertabrakan di Boyolali, 2 Orang Terluka

Ihwal karantina di Grha Wisata Niaga bagi pemudik, Ahyani menyebut gedung itu mampu menampung 122 orang.

Pengaturan ruang seperti kedua rumah karantina lain, kecuali pembagian lantai untuk perempuan dan laki-laki. “Kalau butuh kapasitas tambahan, nanti akan kami cari [lokasi lain]. Operasional menggunakan dana Rp49 miliar dari rasionalisasi sejumlah anggaran," jelas Ahyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya