SOLOPOS.COM - Ilustrasi kawah timbang, Dieng.

Ilustrasi kawah timbang, Dieng.

BANJARNEGARA — Ratusan warga berasal dari sejumlah wilayah di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, kembali mendatangi tempat pengungsian setelah sempat pulang ke rumah masing-masing.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Berdasarkan pantauan di Dataran Tinggi Dieng, Sabtu (20/4/2013) siang, warga tampak mendatangi sejumlah tempat pengungsian, seperti Balai Desa Gembol, Kecamatan Pejawaran dan Balai Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur.

Saat ditemui di Balai Desa Dieng Kulon, Wakil Bupati Banjarnegara Hadi Supeno mengatakan bahwa jumlah pengungsi diperkirakan lebih dari 5.000 orang.

Menurut dia, jumlah pengungsi tersebut melebihi dari perkiraan sehingga sejumlah tempat yang tidak disiapkan sebagai lokasi pengungsian pun dijadikan tempat untuk menampung pengungsi seperti Balai Desa Dieng Kulon.

“Pengungsi terus berdatangan. Bahkan, pengungsi dari Kabupaten Batang pun datang ke sini,” katanya.

Kendati demikian, dia mengaku belum mengetahui secara pasti jumlah pengungsi berasal dari Kabupaten Batang.

Terkait hal itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Batang dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

“Kita akan koordinasikan. Namun kita akan tetap menangani mereka,” katanya.

Dia mengatakan pengungsian yang terjadi pada Jumat (19/4/2013) malam sebenarnya atas inisiatif warga yang panik akibat gempa.

“Mungkin karena pemberitaan selama ini (terkait Kawah Timbang) yang telah 40 hari, sehingga begitu ada gempa langsung panik,” katanya.

Padahal, kata dia, hingga saat ini Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) belum merekomendasikan adanya pengungsian. Dia mengaku telah memastikan kepada PVMBG terkait masalah itu.

“PVMBG belum merekomendasikan adanya pengungsian,” katanya.

Oleh karena itu, pihaknya terus menyosialisasikan bahwa kondisi tetap aman karena tidak terdeteksi adanya gas beracun di sekitar Kawah Timbang.

“Yang penting kita harus tetap waspada,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya