SOLOPOS.COM - Ilustrasi kawah timbang, Dieng. (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Ilustrasi kawah timbang, Dieng. (JIBI/SOLOPOS/Dok)

BANJARNEGARA-Ratusan rumah yang tersebar di enam desa Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, rusak akibat gempa yang terjadi pada Jumat (19/4) malam.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal tersebut diketahui berdasarkan laporan yang disampaikan masing-masing kepala desa dalam rapat koordinasi yang dipimpin Wakil Bupati Banjarnegara Hadi Supeno di Posko Siaga Darurat Bencana Kawah Timbang, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Sabtu (20/4/2013).

Jumlah rumah yang mengalami kerusakan mencapai 311 unit yang terdiri 34 unit rusak berat, 27 rusak sedang, 78 rusak ringan, dan 172 unit belum teridentifikasi kerusakannya.

Keenam desa tersebut, yakni Sumberejo, Kepakisan, Pekasiran, Dieng Kulon, dan Pesurenan, Kecamatan Batur, serta Desa Gembol, Kecamatan Pejawaran.

Selain itu, gempa juga merusak bangunan SD Negeri 1 Sumberejo, Masjid Nurul Huda Sumberejo, Kantor Desa Kepakisan, Madrasah Kepakisan, Poliklinik Desa Kepakisan, Masjid Wiroyoso, Masjid Dieng Kulon, Masjid Al Huda Pekasiran, Puskesmas Pembantu Pekasiran, Pondok Pesantren Al Hidayah, dan sejumlah fasilitas umum lainnya.

Kepala Desa Kepakisan Hamid mengatakan bahwa gempa yang terjadi pada Jumat (19/4) malam mengakibatkan dua warganya mengalami patah tulang.

“Korban merupakan ibu dan anaknya. Mereka saat ini telah dirujuk ke RSUD Margono Soekarjo Purwokerto setelah sempat dirawat di RSUD Banjarnegara,” ungkapnya.

Dia mengharapkan adanya informasi yang valid karena kondisi Kawah Sileri dan Kawah Pagerkandang juga mengkhawatirkan.

Dia mengaku mengungsikan warga, meskipun tidak ada instruksi.

Menurut dia, hal itu belajar dari pengalaman tahun 2006 saat terjadinya erupsi di Kawah Sileri.

“Belajar dari kejadian tahun 2006, di saat uap Kawah Sileri terlihat kecil, kami segera ungsikan warga yang mencapai 2.932 jiwa,” tuturnya.

Dia juga mengharapkan adanya informasi mengenai keberadaan dua sumur panas bumi di Desa Kepakisan apakah berbahaya atau tidak berbahaya pascagempa.

Dalam rapat koordinasi yang juga dihadiri Bupati Wonosobo Abdul Kholiq Arif dan Wakil Bupati Batang H Soetadi serta sejumlah pejabat lainnya juga diketahui bahwa jumlah pengungsi akibat gempa yang terjadi pada Jumat malam lebih dari 5.000 jiwa.

Kepala Desa Dieng Kulon Slamet mengatakan bahwa jumlah warga Desa Kepakisan, Simpangan, dan Karangtengah yang mengungsi ke Dieng Kulon mencapai 1.800 jiwa.

“Selain itu, warga Desa Rejosari dan Bintoro, Kabupaten Batang, serta Bitingan dan Susukan, Banjarnegara (yang berbatasan dengan Kabupaten Batang, red.), juga mengungsi ke desa kami. Jumlahnya mencapai 1.500 jiwa,” ujarnya.

Dengan demikian, kata dia, jumlah pengungsi di Desa Dieng Kulon mencapai 3.300 jiwa.

Menurut dia, kebutuhan logistik bagi para pengungsi untuk sementara diberikan oleh warga Desa Dieng Kulon dan bantuan dari sejumlah perusahaan.

Kepala Desa Gembol Sugeng mengatakan bahwa jumlah pengungsi dari Desa Pekasiran sekitar 2.500 jiwa.

“Tadi pagi, sebagian dari pengungsi pulang. Namun sekitar 1.700 di antaranya kembali lagi karena ada gempa,” katanya.

Sementara itu, Camat Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Satriatmo mengatakan, jumlah pengungsi di Desa Dieng Wetan sebanyak 68 jiwa yang berasal dari Desa Pekasiran dan Simpangan, Kecamatan Batur.

Terkait hal itu, Wakil Bupati Banjarnegara Hadi Supeno meminta agar logistik bagi para pengungsi dapat segera dipenuhi dengan kegiatan dapur umum.

Dia juga meminta agar anak-anak pengungsi yang duduk di sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) dan akan melaksanakan ujian nasional pada Senin (22/4) segera didata.

“Jangan sampai anak-anak tidak bisa mengikuti ujian nasional,” tukasnya.



Terkait hal itu, Kepala SMP Negeri 2 Batur Suradi mengatakan bahwa sebanyak 31 siswa kelas IX tidak hadir di sekolah pada Sabtu.

Menurut dia, anak-anak tersebut diketahui mengungsi ke beberapa daerah.

“Kami akan cek kesiapan para siswa,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya