SOLOPOS.COM - Foto Dieng Kawah Sileri JIBI/Harian Jogja/Switzy Sabandar

Foto Dieng Kawah Sileri
JIBI/Harian Jogja/Switzy Sabandar

BANJARNEGARA-Sebagian pengungsi di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, masih bertahan di pengungsian karena takut kembali ke rumah masing-masing.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saya masih takut kalau nanti terjadi gempa lagi seperti semalam, sehingga saya tetap di sini,” kata salah seorang pengungsi dari Desa Pekasiran, Sakhrudin, 60, di Balai Desa Gembol, Kecamatan Pejawaran, Banjarnegara, Sabtu (20/4).

Menurut dia, gempa yang terjadi pada Jumat (19/4) malam terasa sangat kuat. Saat gempa itu terjadi, dia bersama keluarganya sedang berada di Desa Gembol sehingga tidak sempat membawa perbekalan.

“Bahkan, saya hanya bawa pakaian yang ada di badan ini,” katanya.

Oleh karena itu, dia mengharapkan adanya bantuan pakaian pantas pakai untuk mengganti pakaiannya yang telah kotor.

Pengungsi lainnya, Fitriyani, 27, juga mengaku masih takut pulang ke Desa Pekasiran, Kecamatan Batur.

“Gempanya sangat kuat, saya panik dan langsung mengungsi dengan membawa bekal seadanya. Namun saya lupa tidak membawa selimut untuk anak saya yang masih berusia tujuh bulan,” katanya.

Sementara itu seorang ibu muda, Isti, 16, mengaku sempat hendak pulang ke rumahnya di Desa Pekasiran pada Sabtu pagi. Akan tetapi rencana kepulangannya batal karena ada gempa susulan.

“Suami saya yang pulang duluan ke rumah,” kata dia sembari menggendong anaknya yang berusia dua bulan.

Salah seorang petugas Pos Pengungsian Balai Desa Gembol, Dani Irawan mengatakan kebutuhan logistik pengungsi untuk sementara dibantu oleh warga sekitar yang dikoordinasikan oleh Karang Taruna Desa Gembol.

“Bantuan logistik berupa air mineral dan mi instan baru datang,” kata dia yang juga pengurus Karang Taruna Desa Gembol.

Menurut dia, jumlah pengungsi di Balai Desa Gembol pada Jumat malam sekitar 2.000 jiwa.

Namun sejak Sabtu pagi, kata dia, sebagian besar pengungsi pulang ke rumah masing-masing.

“Jumlah pengungsi yang masih bertahan di sini sekitar 300 orang. Kami masih mendatanya,” kata dia menambahkan.

Secara terpisah, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Tursiman mengatakan jumlah pengungsi pada Jumat malam mencapai 5.145 jiwa yang tersebar di tujuh lokasi pengungsian.

Pada Sabtu pagi, kata dia, sebagian pengungsi telah kembali ke rumah masing-masing karena telah dinyatakan aman dari bahaya gas beracun oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

“Hingga siang ini, yang bertahan di pengungsian sekitar 1.000 orang, rata-rata ibu-ibu dan anak-anak,” katanya.

Kendati demikian, dia mengatakan, tidak menutup kemungkinan warga yang telah pulang akan kembali ke pengungsian.

Oleh karena itu, kata dia, BPBD tetap berusaha mengantisipasi kemungkinan yang dapat terjadi.

Kepala Desa Sumberejo Ibrahim mengatakan bahwa seluruh warganya telah meninggalkan pengungsian. “Saat ini mereka sudah pulang, namun mungkin nanti malam akan kembali mengungsi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya