SOLOPOS.COM - ilustrasi.dok

ilustrasi.dok

BANJARNEGARA – Gempa hebat yang terjadi di Dataran Tinggi Dieng pada Jumat (19/4) kemarin malam menyebabkan ribuan warga di sejumlah Desa di Kecamatan Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah mengungsi. Para pengungsi saat ini sangat membutuhkan selimut.

Promosi BRI Pastikan Video Uang Hilang Efek Pemilu untuk Bansos adalah Hoaks

“Saat ini kami sangat membutuhkan selimut karena hawa di sini sangat dingin, terutama anak-anak kecil,” kata warga Desa Kepakisan, Pribadi (40), di pos pengungsian Dieng Wetan kepada detikcom, Sabtu (20/4/2013).

Pribadi sebelumnya sempat mengungsi di Balai Desa Gempol. Namun karena ingin berkumpul bersama keluarganya yang lain, dia dan 10 anggota keluarganya pindah ke tempat pengungsian di balai desa Dieng Wetan.

“Kemarin terpisah saat mengungsi karena panik. Saya juga hanya membawa satu pakaian yang saat ini saya pakai, saat itu saya tidak sempat membawa pakaian,” tuturnya.

Dia mengatakan cucunya saat ini yang masih berumur 3 tahun sangat membutuhkan selimut, karena saat mengungsi kemarin dia dan keluaganya tidak membawa apa-apa dari rumahnya. Dia juga mengaku takut untuk kembali ke rumahnya.

“Cucu saya butuh selimut, tolong sampaikan. Untuk kembali ke rumah saya juga takut, saya mau di sini dulu sampai benar-benar aman,” ujarnya.

Gempa bumi terjadi kemarin malam sejak pukul 18.58 WIB. Kemudian dimulai pukul 19.00 WIB hingga 20.03 WIB, terekam 160 kali gempa dan terasa hampir di seluruh wilayah Dataran Tinggi Dieng dengan skala MMI III-V.

Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Banjarnegara, Ahmad Lani, menyatakan gempa yang mengguncang Dataran Tinggi Dieng berkekuatan 4,8 Skala Richter (SR). Pusat gempa berada di 7,29 lintang selatan dan 109,88 bujur timur atau 11 kilometer barat laut Wonosobo dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa ini termasuk gempa tektonik dan diperkirakan pusatnya berada di Desa Tanji Gugur, Kecamatan Bawang. Getaran gempa terasa di Banjarnagera, Wonosobo, Batang dengan durasi 5-30 detik per gempa.

Terkait hal itu, PVMBG telah menginstruksikan penutupan sementara jalur yang mendekat ke Kawah Timbang, Desa Sumberejo, Kecamatan Batur, baik jalan desa maupun jalan antarkabupaten. Penutupan tersebut dilakukan hingga ada pengukuran gas oleh Tim Tanggap Darurat PVMBG dan dinyatakan tidak terdapat gas beracun yang berbahaya bagi kehidupan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya