SOLOPOS.COM - Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto saat jumpa pers. (Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Solopos.com, JAKARTA - Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, menyampaikan update data kasus di Indonesia pada Kamis (7/5/2020) hingga pukul 12.00 WIB. Diketahui, ada penambahan 338 pasien positif Covid-19 di Indonesia dalam 24 jam terakhir.

Update kasus Covid-19 Indonesia itu disampaikan Yuri dalam jumpa pers di Grha BNPB, Kamis sore WIB. Yuri mengatakan spesimen yang sudah diuji oleh pemerintah adalah sebanyak 134.151 hingga saat ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Masih Ada Masjid Buka Seperti Biasa, Dewan Masjid Solo Ajak Warga Ibadah di Rumah

"Terdapat tambahan 338 pasien positif pada hari ini, dengan demikian jumlah kasus terkonfirmasi positif di Indonesia mencapai 12.776. Kemudian pasien sembuh bertambah 64 orang menjadi 2.381. Sedangkan pasien yang meninggal dunia bertambah 35 menjadi 930," papar Yuri yang ditayangkan langsung TV One.

Dari data tersebut, diketahui pula jumlah Pasien dalam Pengawasan (PDP) virus corona atau Covid-19 di Indonesia sebanyak 28.508 orang. Sementara data kumulatif untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 243.455 orang.

Yuri menegaskan pemerintah terus berupaya untuk memutus rantai persebaran Covid-19. Salah satunya dengan penerapan PSBB di sejumlah wilayah. Oleh karenanya, masyarakat juga harus memaknai PSBB dengan benar.

Headline MBC Korsel: WNI ABK China Kerja 18 Jam Sehari, Meninggal Dibuang ke Laut

"Dengan demikian PSBB dianggap menjadi kebutuhan masyarakat bukan hanya kebutuhan pemerintah. Sehingga tidak perlu adanya kontrol dari aparat keamanan dan memunculkan adanya sanksi. Melainkan kesadaran dari masyarakat itu sendiri," tutur Yuri.

Peran Masyarakat

Dia mengatakan masyarakat memang sudah seharusnya berperan dalam situasi pandemi corona ini. Mulai dari kedisplinan hingga semangat gotong royong membantu sesama. Kedisiplinan masyarakat ini bisa diingatkan oleh tokoh-tokoh masyarakat setempat, tak terkecuali kepala keluarga.

"Masing-masing kepala keluarga bisa mengingatkan anggota keluarganya mulai dari istri, orang tua, hingga anak untuk disiplin menjaga pola hidup sehat dan mematuhi protokol covid-19 dengan benar," katanya.

Penerima BLT Terdampak Covid-19, Kades di Sragen: Hampir Semua Terdampak Kecuali PNS

"Dalam situasi krisis bencana saat ini sangat penting tetap di rumah dan tidak berpergian. Hal itu akan mengurangi risiko penularan virus corona atau Covid-19. Jika terpaksa keluar rumah, maka masyarakat pakailah masker. Begitu juga jika terpaksa bertemu dengan orang maka jaga jaraknya," imbau Yuri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya