Solopos.com, JAKARTA - Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengungkapkan update data kasus pasien positif di Indonesia per Selasa (14/7/2020) pukul 12.00 WIB. Ada tambahan pasien positif sebanyak 1.591 dalam 24 jam terakhir.
Update kasus positif Covid-19 Indonesia itu disampaikan Yuri dalam jumpa pers di Graha BNPB, Selasa sore WIB. Yuri mengatakan spesimen yang diuji oleh pemerintah hingga saat ini mencapai 1.097.468. Uji spesimen itu menggunakan dua metode yakni polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
"Ada penambahan kasus terkonfirmasi positif pada hari ini sebanyak 1.591 orang sehingga total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 78.572. Sementara pasien Covid-19 di Indonesia yang sembuh bertambah 947 orang menjadi 37.636. Sementara pasien meninggal bertambah 54 menjadi 3.710," papar Yuri yang disiarkan langsung di Youtube BNPB.
Karanganyar Belum Aktifkan RS Darurat Covid-19, Ini Alasannya
Dalam data tersebut diketahui juga jumlah orang dalam pemantauan (ODP) dan juga pasien dalam pengawasan (PDP). Jumlah ODP saat ini di Indonesia mencapai 46.701 orang, sedangkan PDP berjumlah 23.001 orang.
Yuri mengatakan kerja keras pemerintah beserta peran masyarakat semakin menunjukkan hasil yang baik. Kendati demikian, dia mengingatkan masyarakat untuk terus waspada karena Covid-19 memang masih ada.
"Oleh karena itu mari bersama-sama protokol kesehatan tetap kita jalankan sebaik-baiknya. Di antaranya dengan menjaga jarak, ini menjadi kunci, kemudian menggunakan masker dan rajin mencuci tangan dengan menggunakan sabun," terangnya.
Terapkan Protokol
Cara tersebut dianggap Yuri sebagai cara yang paling baik agar aman dari kemungkinan tertular. Rasa aman ini yang kemudian dibutuhkan agar bisa produktif kembali selama pandemi. Masyarakat bisa beraktivitas kembali dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Yuri juga mengingatkan protokol kesehatan ini agar bisa diterapkan di perkantoran. Misalnya dengan menerapkan social distancing seperti menjaga jarak meja antarkaryawan.
"Kemudian di saat jam makan siang, makan siang di jam yang sudah kita sepakati bersama kita masih bergerombol, kita masih saja tidak menjaga jarak, kita masih saja tidak menggunakan masker."
"Oleh karena itu mari komitmen ini tetap kita jaga agar kita bisa secara bersama-sama mengendalikan Covid-19 ini. Kita akan mampu melaksanakan ini dan kita bisa menanggulanginya secepat mungkin," tandas Yuri.