SOLOPOS.COM - Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto memberikan keterangan pers. (Antara/Sigid Kurniawan)

Solopos.com, JAKARTA - Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengungkapkan update data kasus pasien positif di Indonesia per Kamis (4/6/2020) pukul 12.00 WIB. Ada tambahan 585 kasus dalam 24 jam terakhir.

Update data kasus positif Covid-19 Indonesia itu disampaikan Yuri dalam jumpa pers di Graha BNPB, Kamis sore WIB. Yuri mengatakan sudah 367.640 secara kumulatif yang diuji oleh pemerintah. Uji spesimen itu menggunakan dua metode yakni polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Ada penambahan kasus terkonfirmasi positif pada hari ini sebanyak 585 orang sehingga total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 28.818. Sementara pasien sembuh bertambah 486 orang menjadi 8.892. Sementara pasien meninggal bertambah 23 menjadi 1.721," papar Yuri yang disiarkan langsung oleh TV One.

26 Sukarelawan Jalani Tes Swab Covid-19 di Karanganyar

Dari data itu, diketahui pula jumlah orang dalam pemantauan (ODP) serta pasien dalam pengawasan (PDP) di Indonesia. ODP di Indonesia yang masih dipantau berjumlah 47.373, sementara PDP yang masih diawasi berjumlah 13.416 orang.

Yuri menyebut penanganan Covid-19 di Indonesia mulai terkendali. Hal itu dilihat dari respons masyarakat terkait adanya pelanggaran protokol kesehatan. Dia mengaku mendapat banyak laporan kekecewaan masyarakat terhadap orang yang tak mematuhi protokol kesehatan.

"Masyarakat sudah tidak panik. Banyak dari mereka juga sudah sadar tentang pentingnya menjaga protokol kesehatan. Beberapa juga kecewa dengan adanya sejumlah orang yang melanggar protokol kesehatan. Ini bagus, karena peran dan kesadaran masyarakat penting untuk menekan persebaran Covid-19," kata Yuri.

Ditemukan Tewas, Satpam Cantik Sragen Tinggalkan 2 Anak Masih Kecil

Mematuhi protokol kesehatan memang menjadi poin penting yang ditegaskan Yuri. Hal itu harus tetap dijalankan meski nantinya new normal diberlakukan. New Normal ini memungkinkan masyarakat beraktivitas biasa di tengah pandemi virus corona.

Namun, tetap mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan. Misalnya adalah penggunaan masker, physical distancing di pusat keramaian, hingga rajin mencuci tangan dalam aktivitas sehari-hari.

"Ini nantinya akan menjadi sebuah kenormalan yang baru atau kebiasaan yang baru oleh masyarakat. Sehingga kita tetap aman dari Covid-19 namun tetap bisa bekerja, belajar, atau beraktivitas lainnya," terang Yuri.

Produktif Saat Pandemi

Diharapkan dengan adanya New Normal ini masyarakat bisa terus produktif namun tetap aman dari Covid-19. "Artinya, yang sekolah akan tetap sekolah, yang bekerja akan tetap bekerja. Namun, aktivitas itu harus dibarengi dengan protokol kesehatan. Nah, hal ini yang harus kita biasakan sehingga menjadi kenormalan yang baru," papar Yuri.

Lebih lanjut, Yuri juga berharap vaksin Covid-19 bisa ditemukan. Dengan demikian, penanganan virus ini bisa lebih efektif. Kendati demikian, dia menegaskan pemerintah terus berkomitmen untuk memutus rantai persebaran Covid-19.

Asyik, Pedagang Pasar dan Pembeli di Klaten Dapat Masker Gratis

Dia tak henti-hentinya mengingatkan masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat. Edukasi ini bisa dimulai oleh kepala keluarga kepada para anggotanya. Harapannya, masyarakat tahu protokol kesehatan ini bukan perintah melainkan kebutuhan.

"Tidak perlu menunggu wilayah kita menjadi kuning atau merah untuk memathui protokol kesehatan. Mulai dari sekarang. Tetap jaga jarak, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun. Dan jangan lupa tetap menjaga pola hidup sehat dan makan makanan bergizi," tandas Yuri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya