SOLOPOS.COM - Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto. (Antara/Sigid Kurniawan)

Solopos.com, JAKARTA - Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, melaporkan update data di Indonesia pada Minggu (10/5/2020) hingga pukul 12.00 WIB. Dari data itu diketahui ada tambahan 387 kasus positif dalam 24 jam terakhir.

Update data Covid-19 Indonesia itu disampaikan Yuri dalam jumpa pers yang digelar di Grha BNPB, Minggu sore WIB. Yuri menjelaskan pemerintah menggunakan dua metode pengujian untuk mendeteksi virus corona atau Covid-19. Pertama adalah menggunakan metode PCR dan yang kedua adalah metode tes cepat molekuler.

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

Fasih dan Rajin Ngaji! Ini Keseharian Bripda Denny Si Polisi Wonogiri yang Viral di Medsos

Metode tes cepat molekuler sendiri baru digunakan pemerintah dalam beberapa waktu terakhir. Sejauh ini, spesimen yang sudah dites adalah 158.273. Sementara hasil yang menunjukkan positif dari tes PCR adalah 13.879, kemudian yang diketahui positif dari tes cepat molekuler adalah 153, sehingga totalnya menjadi 14.032.

"Dari jumlah spesimen itu pula diketahui 99.420 orang negatif virus corona. Kasus positif sendiri kini bertambah 387 menjadi 14.032. kemudian pasien sembuh bertambah 91 menjadi 2.698, serta pasien meninggal bertambah 14 menjadi 973," papar Yuri yang ditayangkan secara langsung oleh TV One.

Di sisi lain, Yuri menegaskan pemerintah terus berupaya untuk memutus rantai persebaran Covid-19. Dia menjelaskan pandemi seperti ini sebenarnya sudah pernah terjadi di masa lalu. Belajar dari pandemi di masa lalu itu, Yuri menyebut beberapa hal bisa diterapkan.

Legenda Bandung Bondowoso di Gunung Sepikul Sukoharjo

Salah satunya adalah pembatasan kontak saat pandemi. "Meningkatkan imunitas warga dan fokus pada upaya kemanusiaan," terang Yuri. Kemudian adalah penanganan medis yang tepat serta kebijakan pemerintah yang berkelanjutan dan konsisten hingga pandemi berakhir.

Peran Masyarakat

Yuri mengatakan masyarakat memang sudah seharusnya berperan dalam situasi pandemi corona ini. Mulai dari kedisplinan hingga semangat gotong royong membantu sesama. Kedisiplinan masyarakat ini bisa diingatkan oleh tokoh-tokoh masyarakat setempat, tak terkecuali kepala keluarga.

"Masing-masing kepala keluarga bisa mengingatkan anggota keluarganya mulai dari istri, orang tua, hingga anak untuk disiplin menjaga pola hidup sehat dan mematuhi protokol covid-19 dengan benar," katanya.

Pasien Positif Covid-19 Kabur dari Jakarta ke Banyumas Naik Travel

Dalam situasi krisis bencana saat ini sangat penting tetap di rumah dan tidak berpergian. Hal itu akan mengurangi risiko penularan virus corona atau Covid-19. Jika terpaksa keluar rumah, maka masyarakat pakailah masker. Begitu juga jika terpaksa bertemu dengan orang maka jaga jaraknya," imbau Yuri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya