SOLOPOS.COM - Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto memberikan keterangan terkait penanganan virus corona di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (18/3/2020). (Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Solopos.com, JAKARTA - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, mengungkapkan update data kasus corona di Indonesia pada Selasa (5/5/2020).

Dari update data corona Indonesia yang disampaikan Yuri, terdapat penambahan 484 kasus dalam 24 jam terakhir. Artinyam, jumlah kasus kumulatif Covid-19 di Tanah Air mencapai 12.071. Yuri juga mengungkapkan penambahan jumlah pasien sembuh dan meninggal.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Jumlah spesimen yang sudah kita uji adalah lebih dari 121.000. Hasilnya ada pasien positif sebanyak 12.071, yang berarti ada penambahan 484 kasus dalam 24 jam terakhir. Kasus sembuh ada penambahan sebanyak 243 orang, sehingga menjadi 2.197. Serta pasien meninggal bertambah delapan menjadi 872 orang," papar Yuri dalam jumpa persi di Grha BNBP yang disiarkan langsung Metro TV.

Boyolali Tambah 6 Kasus Baru Positif Covid-19, 4 Di Antaranya Dari Klaster Gowa

Ekspedisi Mudik 2024

Diketahui pula ada 26.408 pasien dalam pengawasan (PDP), serta 239.226 orang dalam pemantauan (ODP). Kasus corona di Indonesia ini telah tersebar di 34 provinsi. Sementara kabupaten/kota yang terdampak mencapai 335.

Yuri meminta masyarakat turut serta membantu pemerintah dalam memerangi Covid-19 ini. Saat ini, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk memutus rantai persebaran virus corona. Salah satunya mendeteksi dengan cepat PDP.

"Ketika orang yang terkonfirmasi positif lebih cepat diketahui, maka penanganan juga akan lebih cepat. Isolasi bisa langsung diterapkan agar pasien ini tidak menularkan ke orang lain. Selain itu, akan lebih cepat melacak orang-orang yang telah kontak erat," papar Yuri.

Cegah Diskriminasi, Kemenhub Atur Ulang Mekanisme Larangan Mudik

Yuri menegaskan, Covid-19 hanya bisa dicegah lewat disiplin dengan semangat gotong royong tanpa terputus. "Pastikan diri untuk tidak tertular dan tidak menularkan. Jangan mudik!. Karena kita tidak bisa menjamin keamanan dalam perjalanan. Sangat mungkin kontak dengan orang lain saat kita melakukan perjalanan. Ada potensi untuk tertular. Jika sudah tertular maka berpotensi menularkan kepada keluarga di rumah," tuturnya.

Jaga Jarak

Pola hidup sehat juga menjadi salah satu poin yang ditegaskan Yuri. Misalnya dengan rajin mencuci tangan, makan sehat, dan istirahat teratur. Selain itu, dengan tetap mematuhi physical distancing.

Heboh Obat Herbal Covid-19, BPOM Ternyata Belum Keluarkan Izin Edar

Penting untuk tetap di rumah dan tak berpergian. Itu akan mengurangi risiko tertular corona atau Covid-19. Jika terpaksa keluar rumah, maka pakailah masker. begitu juga jika terpaksa bertemu dengan orang maka jaga jaraknya," imbau Yuri.

Terakhir, Yuri menegaskan semakin banyak masyarakat tertular maka akan semakin menambah beban rumah sakit. "Dengan begitu, layanan medis bisa saja tak maksimal apabila terlalu banyak pasien yang tertular. Oleh karena itu jaga diri masing-masing dan tetap disiplin agar tak tertular Covid-19," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya