SOLOPOS.COM - Ilustrasi swab test atau tes usap virus Covid-19 (Bisnis-Hendri T. Asworo)

Solopos.com, WONOGIRI -- Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Wonogiri bertambah enam orang pada Kamis (8/10/2020). Di hari yang sama, satu pasien positif Covid-19 di Wonogiri meninggal dunia.

Dengan adanya penambahan itu, saat ini terdapat 287 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Wonogiri. Sementara itu, pasien meninggal akibat positif Covid-19 di Wonogiri menjadi 18 orang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, pada Senin (5/10/2020), jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Wonogiri sebanyak 271 orang. Jadi dari Senin-Kamis, terdapat penambahan 16 kasus.

Warga Bersih-Bersih Sampah Pascademo Omnibus Law di Bundaran Tugu Kartasura

Plt Bupati Wonogiri, Edy Santosa, mengatakan penambahan enam kasus pada Kamis, sebagian besar merupakan tindak lanjut hasil tracing dari pasien yang positif Covid-19. Selain itu, juga ada penambahan dari klaster perjalanan.

Enam pasien baru itu, menurut dia, dua orang berdomisili di Kecamatan Slogohimo dan empat orang lainnya masing-masing beralamat di Kecamatan Wonogiri, Tirtomoyo, Ngadirojo, dan Slogohimo.

"Dua orang di Slogohimo yang terpapar itu merupakan hasil tracing dari ibu hamil yang dinyatakan positif beberapa hari lalu. Jadi ini klaster keluarga," kata dia kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (9/10/2020).

Sehari, 17 Pasien Covid-19 di Sragen Dinyatakan Sembuh

Sementara itu, pasien positif yang dinyatakan meninggal pada Kamis, merupakan warga Kecamatan Girimarto. Pasien terpapar Covid-19 setelah melakukan perjalanan dari Jakarta. Jadi dari klaster perjalanan.

Menghindari Perjalanan Jauh

Meski ada penambahan kasus baru dan satu orang dinyatakan meninggal, pada Kamis tercatat ada sembilan orang yang dinyatakan sembuh dari Covid-19. Dengan penambahan itu, saat ini ada 246 pasien Covid-19 di Wonogiri yang dinyatakan sembuh.

"Kasus pasien aktif saat ini ada 23 orang. Sebanyak 13 orang menjalani isolasi mandiri, 10 orang dirawat di rumah sakit," ungkap dia.

Melihat situasi saat ini, Edy mengimbau kepada masyarakat agar menghindari perjalanan jauh.

"Jangan ke daerah zona merah dahulu, jika memang tidak urgen. Kalau hanya sekedar membesuk keluarga atau teman, bisa ditunda dahulu. Kasus di Wonogiri ini didominasi klaster perjalanan," ujar dia.

Toko-Toko Buka, Begini Situasi Kawasan Tugu Kartasura Pascademo Tolak Omnibus Law

Jika ada saudara yang mempunyai hajatan di daerah lain, lanjut Edy, sebaiknya tidak mendatangi dahulu.

"Memberi doa restu tidak harus hadir ke lokasi atau tatap muka. Di tengah pandemi banyak cara yang bisa dilakukan, seperti video call atau telepon. Hal ini saya tekankan agar mata rantai persebaran virus segera putus," tegas Edy.

Ia mengatakan, jika warga Wonogiri diperbolehkan menggelar hajatan dengan skala besar, banyak kaum boro yang pulang kampung.

Klaten Kian Gencar Operasi Masker Agar Warga Terbiasa Bermasker

Maka Pemkab Wonogiri hanya membolehkan warga melangsungkan ijab kabul. Jika mengundang warga, dibatasi maksimal 50 orang.

Kasus pasien suspek di Wonogiri saat ini sebanyak 98 orang. Rinciannya dua orang masih dirawat di RSUD Wonogiri, 81 orang telah sembuh dan 15 orang dinyatakan meninggal.

Sementara itu, kasus kontak erat saat ini sebanyak 960 orang, tiga orang masih dalam pemantauan, 12 orang meninggal, sisanya telah selesai pemantauan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya