SOLOPOS.COM - Ilustrasi melawan Covid-19. (freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO – Masyarakat Sukoharjo diminta mewaspadai transmisi penularan Covid-19 dari klaster keluarga. Ada dua klaster keluarga di Sukoharjo yang masih aktif dan berpotensi menularkan virus ke orang lain.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Rabu (9/9/2020), dua klaster keluarga di Sukoharjo itu yakni Kedungjambal dan Ponowaren, Kecamatan Tawangsari.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Sumber penularan klaster Kedungjambal berasal dari pasangan suami istri (pasutri) yang muncul pada pekan lalu. Mereka pulang kampung dalam kondisi sakit. Kala itu, ada tiga anggota keluarga dan kerabat keluarga yang terpapar Covid-19.

Kontak Erat Pj Sekda Sukoharjo, Kepala Dinas Penanaman Modal Positif Covid-19

Transmisi penularan virus Covid-19 dari klaster Kedungjambal bertambah empat orang dari kerabat keluarga dan tetangga rumah. Sehingga jumlah total pasien positif klaster Kedungjambal sebanyak sembilan orang.

Sedangkan sumber penularan klaster Ponowaren juga berasal dari salah satu keluarga di desa tersebut. Terjadi transmisi penularan ke warga setempat dengan jumlah pasien positif sebanyak sembilan orang.

“Saya tak bosan-bosan mengingatkan agar masyarakat menjalankan protokol kesehatan saat beraktivitas diluar rumah. Pakai masker dan sering cuci tangan dengan sabun dan air mengalir,” kata Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, Rabu (9/9/2020).

Pura-Pura Muntah, 2 Penumpang Bawa Kabur Mobil Carteran di Wonogiri

Penyebab

Penyebab munculnya klaster ini di Sukoharjo adalah salah satu anggota keluarga tidak menyadari terinfeksi virus corona saat beraktivitas di luar rumah. Mereka pulang dan bertemu anggota keluarga lainnya tanpa mengetahui dirinya terjangkit Covid-19. Bisa juga mereka berinteraksi dengan tetangga rumah atau warga setempat lainnya.

Saat berinteraksi dengan anggota keluarga, tetangga rumah dan warga setempat terjadi transmisi penularan virus Covid-19.

“Masyarakat mengira berkumpul dengan anggota keluarga di rumah sudah aman. Padahal, ada potensi transmisi penularan jika salah satu anggota keluarga terpapar virus Covid-19,” ujar dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo ini menyampaikan gugus tugas berupaya keras menekan transmisi penularan klaster keluarga. Kontak erat lini pertama klaster keluarga langsung menjalani swab test. Mereka diambil sampel cairan tenggorokan untuk diuji laboratorium.

Waduh! Covid-19 di Tawangmangu Tertinggi Kedua di Karanganyar

Sementara itu jumlah akumulatif pasien positif Covid-19 di Sukoharjo per 9 September 2020 sebanyak 490 orang. Sedangkan jumlah pasien positif yang sembuh sebanyak 372 orang.

“Isolasi mandiri dilakukan pasien positif tanpa gejala selama 10 hari,” papar dia.

Sementara itu, Koordinator Rumah Sehat Covid-19 Sukoharjo, Agus Kristiyanto, menyampaikan jumlah pasien positif tanpa gejala yang menjalani isolasi mandiri di rumah sehat Covid-19 Sukoharjo bertambah menjadi 15 orang.

2 Kontak Erat Pj Sekda Sukoharjo Positif Covid-19

Mereka menjalani isolasi mandiri selama 10 hari di rumah sehat Covid-19 yang terletak di Kelurahan Mandan, Kecamatan Sukoharjo.

“Kemungkinan jumlah pasien positif tanpa gejala di rumah sehat Covid-19 Sukoharjo bertambah seiring dengan kurva pandemi Covid-19 masih tinggi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya