SOLOPOS.COM - Ilustrasi pasien positif Covid-19. Foto swab test di Urumqi, Xinjian, China, 19 Juli, 2020. (Reuters)

Solopos.com, SOLO — Sekretaris Daerah (Sekda) Solo yang juga Ketua Pelaksana Satuan Petugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Ahyani menyebut sejumlah pihak enggan mematuhi Surat Edaran (SE) tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Covid-19. Utamanya, poin hajatan nikah yang hanya boleh digelar dengan konsep standing party dengan hidangan yang wajib dikemas dan dibawa pulang.

Dua Pedagang Positif Covid-19, Pasar Gede Solo Tak Ditutup

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Warga, event organizer, hotel, wedding planner, mereka ada yang enggak mau menjalankan aturan itu. Padahal sebenarnya kami terbitkan edaran ini demi kepentingan bersama,” kata dia, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (29/11/2020) malam.

Ahyani menyebut beberapa pihak menetapkan aturan sendiri secara diam-diam. Namun, pihaknya tetap mendapatkan laporan adanya pelanggaran imbauan tersebut. “Sebenarnya butuh kesadaran masyarakat, pesta itu enggak harus mengundang banyak orang. Hidangan dibungkus kan malah bisa dinikmati seluruh keluarga di rumah,” imbuhnya.

Hore! Garuda Indonesia Buka Penerbangan Umrah dari Solo Tahun Depan

Case Fatality Rate 4,6%

Di sisi lain, kumulatif kasus Covid-19 di Kota Bengawan hingga akhir November ini mendekati angka 2.500 atau tepatnya di 2.349. Perinciannya, 1.390 pulang/sembuh, 678 isolasi mandiri, 172 perawatan, dan 109 orang meninggal dunia. Dengan catatan itu kasus aktifnya berada di angka 36%. Sedangkan case fatality rate (CFR) atau angka kematiannya mencapai 4,6%. “Angka kesembuhan lumayan tinggi, meski kasus kita enggak menunjukkan adanya penurunan,” kata dia.

Dalam tiga hari sejak Jumat-Minggu (27-29/11/2020), jumlah kasus bertambah 163 orang. Pada Jumat ada 71 orang, Sabtu 28 orang, dan 64 orang pada Minggu. Tambahan kasus didominasi oleh tracing kontak dan pasien suspek yang naik kelas.

Cegah Persebaran Covid-19, Parkir Mal di Soloraya Bayar Murah, Cashless, dan Touchless

“Tambahan terus melonjak ini terjadi juga di daerah lain di Jawa Tengah. Dari total tambahan kasus se-Indonesia ada 6.000an orang, sepertiganya dari Jateng. Makanya masyarakat harus memperketat protokol kesehatan,” tandas Ahyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya