SOLOPOS.COM - Ilustrasi penataan tempat makan selama pandemi Covid-19. (Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO – Jumlah pasien positif dari klaster kuliner di Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, bertambah satu orang dari 11 orang menjadi 12.

Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, mengatakan gugus tugas telah melakukan tracing kontak erat lini pertama pasien positif sebanyak 32 orang. Mereka merupakan anggota keluarga pemilik restoran dan karyawan. Kontak erat lini pertama menjalani uji swab dengan metode PCR.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Ada penambahan satu pasien positif dari klaster kuliner. Jadi total jumlah kasus positif sebanyak 12 orang," kata dia, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (3/10/2020).

Covid-19 Sukoharjo: Awal Mula Klaster Warung Ayam Goreng di Ngadirejo Kartasura

Menurut Yunia, gugus tugas terus melakukan tracing kontak erat pasien positif guna memutus mata rantai penularan Covid-19 dari klaster kuliner di Kartasura, Sukoharjo tersebut. Keluarga karyawan rumah makan juga bakal menjalani uji swab untuk memastikan apakah terpapar Covid-19 atau tidak.

Gugus tugas mewanti-wanti pelaku usaha restoran dan rumah makan agar menjalankan protokol kesehatan bagi pengunjung dan karyawan secara ketat. Karyawan wajib memakai masker dan face shield saat mengantar pesanan makanan dan minuman ke pengunjung restoran.

"Karyawan restoran harus segera membersihkan meja dan kursi dengan cairan disinfektan setelah digunakan konsumen. Jadi meja dan kursi dalam kondisi bersih saat digunakan konsumen baru," ujar dia.

Sepekan Mati, Api Abadi Mrapen di Grobogan Bakal Dinyalakan Lagi

Klaster Perkantoran

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo ini menyampaikan klaster kuliner dan klaster perkantoran muncul kali pertama di Kabupaten Jamu. Klaster perkantoran berasal dari Gedung Menara Wijaya yang kini ditutup sementara selama tiga hari hingga akhir pekan ini.

Para aparatur sipil negara (ASN) di sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD), petugas cleaning service, resepsionis hingga anggota satpam telah diambil sampel cairan tenggorokan dan hidung beberapa hari lalu.

"Kami masih menunggu hasil uji swab para ASN. Kemungkinan hasil uji swab sudah keluar pada pekan depan," papar dia.

Dicat Warna-Warni, Bakal Tak Ada Lagi Becak Kumuh di Kota Madiun

Lebih jauh, Yunia menambahkan selama Gedung Menara Wijaya ditutup, setiap ruangan bakal disemprot disinfektan. Kebijakan ini diambil untuk menahan laju persebaran klaster perkantoran.

"Jumlah ASN yang terkonfirmasi posotif sebanyak 24 orang. Bisa bertambah karena hasil uji swab ratusan ASN lainnya belum keluar," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya