Solopos.com, SOLO -- Data terbaru yang disampaikan Juru Bicara Pemerintah Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto menyebutkan ada penambahan sebanyak 106 kasus positif corona di Indonesia. Alhasil, total pasien positif Covid-19 di Tanah Air per Sabtu (4/4/2020) mencapai 2.092 orang.
"Kami cukup prihatin masih ada penambah kasus. Konfirmasi positif sebanyak 106 kasus sehingga total 2.092 kasus konfirmasi positif dengan menggunakan pemeriksaan molekuler," terang Achmad Yurianto.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Selain itu, dari data yang disampaikan Achmad Yurianto dikatakan ada penambahan 16 orang sembuh dari corona juga 10 kasus kematian baru di Indonesia.
Ada Nenek Berusia 78 Tahun Hamil, Hotman: Dokter Tak Selalu Benar!
"Kemudian, bersyukur ada 16 saudara kita yang sembuh dengan pemeriksaan negatif dua kali sehingga bisa dipulangkan. Total sembuh ada 150 orang, kondisinya bagus dan tak perlu dikhawatirkan untuk menularkan penyakit dan memiliki imunitas kekebalan terhadap virus Covid-19. Ada 10 yang meninggal, jadi total 191 meninggal," ujar lelaki yang akrab dipanggil Yuri ini saat jumpar pers seperti yang ditayangkan TV One, Sabtu (4/4/2020).
Sinar Matahari Bisa Bunuh Virus Corona? Ini Jawaban WHO
Sementara itu, data yang diperoleh Solopos.com dari pengelola akun media sosial Instagram @kawalcovid19, terdapat penambahan kasus positif corona di Jateng sebanyak tujuh orang.
Alhasil, total pasien positif corona menjadi 120 kasus. Sementara itu, untuk pasien yang telah dinyatakan sembuh dan meninggal tetap, yakni sebanyak 11 orang sembuh serta 18 kasus meninggal.
Sembuh dari Corona, Ini Cerita Besan Pasien Meninggal di Solo Selama Diisolasi
Orang Tanpa Gejala
Dengan bertambahnya data kasus positif corona di Indonesia maupun Jateng, Yuri kembali mengimbau masyarakat tetap berada di dalam rumah dan menjaga kebersihan. Karena kedua hal tersebut merupakan kunci untuk memutus penularan atau persebaran virus corona di Tanah Air. Apalagi muncul orang tanpa gejala (OTG) yang dinyatakan positif corona.
"Bahwa kita saat ini masih tetap mewaspadai penularan yang terjadi di lingkungan masyarakat yangg disebabkan karena adanya kasus positif tanpa keluhan yang berada di tengah-tengah kita, yang dikenal sebagai OTG. Ini pontesinya tinggi karena pada satu sisi orang tersebut tidak mengalami keluhan apa pun. Di sisi lain banyak masyarakat belum melaksanakan dengan benar ketentuan menjaga jarak. Ini harus menjadi perhatian bersama," imbau Yuri.
Hotel Berbintang di Solo Tutup Sementara Akibat Covid-19, Salah Satunya Alila
Memasuki musim pancaroba pada April-Mei 2020, Yuri mengatakan pada bulan-bulan tersebut data menyebutkan penyakit demam berdarah dangue (DBD) juga merebak. Maka dari itu, ia meminta masyarakat untuk menjaga kebersihan di rumah.
"Musim pancaroba bulan Mei secara statistik menunjukkan peningkatan DBD. Jangan sampai memperburuk pandemi Covid-19. Lakukan pembersihan sarang nyamuk di rumah karena waktu kita banyak di rumah," pungkasnya.
Buruh Jateng Kena PHK, Tenang Ada Bantuan dan Kartu Pra Kerja