SOLOPOS.COM - Anggota Fraksi PDIP DPRD Boyolali, Dwi Adi Agung Nugroho (tengah-kanan) saat menyerahkan bibit alpukat kalibening kepada warga Desa Selodoko, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Kamis (6/10/2022). (Solopos/Ni’matul Faizah).

Solopos.com, BOYOLALI – Pemerintah Desa (Pemdes) Selodoko, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, membagikan 4.586 bibit alpukat jenis kalibening kepada 1.391 kepala keluarga (KK).

Pembagian tersebut dalam rangka menciptakan diversifikasi ketahanan pangan di desa tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Anggota Fraksi PDIP DPRD Boyolali, Dwi Adi Agung Nugroho, mengapresiasi langkah Pemdes Selodoko dalam hal ketahanan pangan tersebut.

“Ini sejalan dengan perintah presiden terkait dengan ketahanan pangan. Dengan penanaman alpukat diharapkan ada alternatif lain selain beras sekaligus mendapatkan tambahan ekonomi ke depan,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com di Desa Selodoko, Kamis (6/10/2022).

Dwi juga menilai langkah yang dilakukan Pemdes Selodoko sangat inovatif dan berpikir jauh ke depan. Ia berharap lima hingga sepuluh tahun lagi, Desa Selodoko dapat menjadi sentra alpukat di Boyolali.

Baca juga: Semarang Surga Alpukat Wina Ukuran Jumbo di Jawa Tengah

“Kemudian bisa masuk program one village one product, jadi nanti akan jadi buah unggulan di Selodoko. Biar Selodoko ada ciri khasnya, dan saya yakin panen perdana akan luar biasa,” terang pria yang berasal dari Seboto, Gladagsari ini.

Dengan nantinya Desa Selodoko menjadi sentra alpukat, ia juga mengatakan hal tersebut bisa menjadi destinasi wisata nantinya.

Sebelumnya diberitakan, Kades Selodoko, Lasmo, mengatakan berdasarkan peraturan menteri, 20 persen dari dana desa digunakan untuk ketahanan pangan.

“Jadi ekspektasi saya, ketika bibit ini tumbuh semisal 3.000 batang pada panen perdana. Tiga tahun lagi panen perdana, per batang bisa 30 – 40 kilogram, misal saja nanti harganya per kilogram Rp10.000 begitu sudah berapa hasilnya, coba dihitung,” terangnya saat dijumpai wartawan seusai acara penyerahan bibit di Desa Selodoko, Kamis.

Baca juga: Pas Untuk Diet! 5 Buah Ini Diklaim Bikin Kenyang Lebih Lama

Ia menjelaskan, ketika ketahanan pangan di Desa Selodoko dapat tercapai, maka masyarakat dapat mandiri secara pangan. Ketika ketahanan pangan terjaga, maka kesejahteraan masyarakat akan terjadi.

Selain bertujuan mewujudkan ketahanan pangan di Selodoko, pemberian bibit alpukat Kalibening tersebut juga diharapkan memberikan dampak ikutan seperti adanya ekosistem alpukat sehingga nantinya Selodoko menjadi Desa Alpukat.

“Harapan saya sih begitu [Desa Alpukat], tapi tetap yang utama adalah menjaga ketahanan pangan, jadi urusan perut. Soal dampak ikutan biar nanti berjalan sendiri,” kata dia.

Lasmo mengatakan pemberian bibit tak hanya sekadar pemberian, tapi juga ada pelatihan penanaman, perawatan, dan pasca-panen dari penyedia bibit. Ia mengatakan alasan dipilihnya alpukat kalibening karena jenis tersebut telah bersertifikat baik.

Baca juga: TIPS SEHAT : Biji Aplukat Potensial Dimanfaatkan Sebagai Agen Anti-Kanker

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya