SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Solopos.com) – Pembantu Rektor III Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Drs Dwi Tiyanto SU menuturkan, selain NII pihaknya mencurigai adanya aliran sesat yang berkembang di lingkungan kampus UNS.
Menyikapi hal itu, Dwi menegaskan akan melakukan pengawasan lebih ketat secara melekat. Langkah itu diharapkan mampu menanggulangi penyebaran jaringan dan aliran sesat terhadap mahasiswa UNS. “Jadi tidak hanya NII yang harus diwaspadai. Ada pula aliran-aliran sesat lain yang menjadikan para mahasiswa kami sebagai sasaran. Alqiyadah Islamiyah, misalnya,” paparnya, saat ditemui di Gedung Pusat UNS, akhir pekan lalu.
Lebih lanjut, Dwi mengatakan UNS Solo menerapkan pengawasan ekstra ketat secara melekat terhadap berbagai organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi setempat menyusul mencuatnya kasus jaringan Negara Islam Indonesia (NII).
Dari unit-unit kegiatan kemahasiswaan tersebut, organisasi yang bergerak di bidang dakwah keislaman akan mendapat perlakuan khusus dengan pengawasan paling intensif. Pembantu Rektor (PR) III Bidang Kemahasiswaan UNS, Drs Dwi Tiyanto SU, menegaskan hal itu, menyikapi adanya mahasiswi UNS yang diduga terlibat jaringan NII.
“Setelah kasus ini kami akan tingkatkan pemantauan UKM-UKM (unit kegiatan mahasiswa-red) keagamaan, terutama agama Islam atau UKMI (unit kegiatan mahasiswa Islam),” ungkapnya. Dwi menjelaskan bentuk pengawasan UKMI di antaranya mengontrol kegiatan-kegiatan unit kemahasiswaan tersebut. Rektorat akan melakukan seleksi secara ketat terhadap proposal yang diajukan untuk pelaksanaan acara atau event dari UKMI. Kebijakan itu, kata dia, tak tertutup kemungkinan mengakibatkan banyak proposal kegiatan unit tidak mendapat persetujuan.

Ketakutan
PR III juga mengatakan ke depan UNS akan memperketat pelaksanaan orientasi mahasiswa baru. Penyelenggaraan kegiatan itu yang selama ini diserahkan sepenuhnya kepada organisasi kemahasiswaaan, akan dikemas dengan keterlibatan unsur dekanat di masing-masing fakultas.
“Sejak awal mahasiswa baru masuk akan dipantau. Fakultas pun akan dilibatkan saat orientasi. Semua akan dilakukan dengan pengawasan lebih ketat untuk menanggulangi masalah seperti ini di kampus,” ujarnya.
Terpisah, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNS, Arif Satriantoro, menyebutkan jaringan NII lebih banyak menyasar mahasiswa yang hanya menghabiskan waktu untuk kuliah dan kurang aktif di organisasi kampus. Namun selain tidak aktif di unit kegiatan mahasiswa, mereka yang menjadi sasaran perekrutan adalah mahasiswa dari kalangan menengah ke atas.
Arif juga menyatakan kesiapan BEM UNS bekerja sama dengan lembaga dakwah kampus dan struktural perguruan tinggi guna penyelesaian kasus NII. “Kami terbuka dan siap bekerja sama. Soal NII ini kami melihat sasarannya memang mahasiswa yang pengetahuan agamanya kurang. Selain itu kurang aktif di organisasi kampus dan cukup kaya,” ujarnya saat dihubungi , Minggu (1/5).
Terpisah, Mantan Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid, menganggap NII tak perlu dikaitkan dengan mahasiswa. “Isu NII tak perlu dikaitkan dengan mahasiswa karena akan berdampak ketakutan warga kepada lembaga kampus. Warga takut menyekolahkan anak-anak mereka,” katanya saat memberi paparan dalam acara Milad Ke -13 PKS di Gedung Budi Sasono, Sukoharjo, Minggu (1/5).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

try

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya