SOLOPOS.COM - Ilustrasi ujian nasional paket kesetaraan (JIBI/Dok)

Harianjogja.com, JOGJA—Peserta Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) Paket B dari beberapa Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Jogja merasa minder. Sebab peserta merasa tidak percaya diri ketika dalam penentuan akhir harus ujian dengan peserta dari PKBM lain.

Ineke Riski Cahyani, 16, warga belajar dari PKBM Reksanegaran merasa tidak percaya diri ketika harus mengikuti ujian bergabung dengan peserta dari PKBM lain. Canggung menjadi alasan utamanya. Padahal menurut dia, ketenangan menjadi kunci agar konsenstrasi tetap terjaga selama pelaksanaan UNPK.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua PKBM Bangun Karsa, Mawardi menilai warga belajar PKBM jelas berbeda dengan para siswa peserta ujian reguler. Secara psikologi peserta ujian reguler lerbih punya kesiapan mentali. Apalagi, lanjut dia, peserta UNPK kebanyakan adalah masyarakat yang usianya jauh di atas siswa reguler.

Adapun penggabungan satu lokasi ujian baru dilakukan pada pelaksanaan UNPK 2014 ini. Sebelumnya, ujian selalu dilakukan di masing-masing PKBM dengan sistem pengawasan silang. Mawardi pun meras heran, hanya Jogja di wilayah DIY ini yang melakukan penggabungan lokasi UNPK. Empat wilayah lainnya, Kulonprogo, Bantul, Sleman dan Gunungkidul pelaksanaan UNPK masih dilakukan di masing-masing PKBM.

Apalagi bagi warga belajar yang ikut UNPK karena tidak lulus ujian nasional di sekolah reguler, tentu semakin down. Menurut Mawardi, rasa trauma tetap membayangi mereka.

“Jika bertemu dengan orang yang mereka kenal mungkin malu. Berbeda jika pelaksanaannya dilakukan di masing-masing PKBM, kerahasiannya terjamin,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya