SOLOPOS.COM - Ilustrasi perangkat desa (JIBI/Harianjaogja.com/Dok.)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Pemkab Karanganyar menggandeng tiga perguruan tinggi untuk menggelar tes seleksi perangkat desa secara serentak 2020. Namun belakangan, salah satu dari perguruan tinggi tersebut, yakni Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara), mengundurkan diri.

Kini tersisa hanya Universitas Slamet Riyadi (Unisri), Universitas Surakarta (Unsa).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dari informasi yang dihimpun Solopos.com, ada 218 jabatan perangkat desa yang kosong. Jabatan tersebut terdiri atas 9 jabatan sekretaris desa, 106 kepala seksi (kasi) dan kepala urusan (kaur), serta 103 kepala dusun (kadus). Tetapi, hanya 147 jabatan di 16 Kecamatan yang akan diisi tahun ini. Perinciannya, 5 jabatan sekdes, 97 jabatan kasi dan kaur, 45 jabatan kadus.

Pekan Depan, Asrama BLK Karanganyar Siap Untuk Isolasi Orang Positif Covid-19 Kriteria Tertentu

Mundurnya Univet Bantara sebagai penyelenggara tes dibenarkan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispermades) Agus Heri Bindarto. "Betul. Universitas Veteran Bangun Nusantara mengundurkan diri. Sesuai surat yang disampaikan karena [ada kendala dengan] perangkat lunak yang untuk CAT [computer assisted test]," kata Agus saat dihubungi Solopos.com melalui sambungan telepon selular pada Rabu (9/12/2020).

Sedianya, Univet menyelenggarakan ujian pengisian perangkat desa di lima kecamatan, yakni Jumantono, Jumapolo, Jaten, Colomadu, dan Gondangrejo. Perinciannya 7 desa di Jumantono, 3 desa di Jumapolo, 6 desa di Jaten, 8 desa di Colomadu, dan 6 desa di Gondangrejo. Ujian bagi calon perangkat desa Kecamatan Jaten sedianya dilaksanakan Kamis (10/12/2020) ini.

"Rencana kami alihkan ke Unsa. Yang terdekat. Itu tidak mempengaruhi proses. Hanya jadwal mundur. Saya masih optimistis selesai sesuai target [Desember]," ungkap dia.

Berkah Libur Pilkada, Wisata Karanganyar Kebanjiran Pengunjung

Belum Ada Kendala

Agus mengaku belum menerima laporan adanya kendala pengisian perangkat desa. Menurut dia, proses saat ini adalah panitia desa menunggu jadwal ujian. Di sisi lain, Agus mengingatkan calon perangkat desa agar tidak tergiur bujuk rayu pihak-pihak tertentu yang hendak memanfaatkan momen pengisian perangkat desa.

"Ujian itu nanti kan CAT. Seperti ujian CPNS. Jadi nilai langsung keluar. Kalau ada yang menawari ini dan itu, bilang bisa meluluskan, dan lain-lain tidak usah dipercaya. Percaya diri saja, belajar," ungkap dia.

Sementara itu, Camat Jumapolo, Ngadimin, mengklaim pengunduran diri pihak penyelenggara ujian tidak terlalu berpengaruh terhadap tahapan pengisian perangkat desa di Jumapolo. Tahapan pengisian perangkat desa saat ini adalah melakukan uji publik calon perangkat desa hingga 14 Desember 2020. Pengumuman calon yang dinyatakan lolos pada 15 Desember 2020.

Tidak Jadi Sewa 2 Hotel, Pemkab Karanganyar Akhirnya Pilih Asrama BLK Untuk Isolasi OTG

"Rencana awal 17 Desember itu ujian di Univet. Tetapi kan tanggal 8 Desember [Univet] mengundurkan diri. Kerja sama digeser ke Unsa, tetapi kan kami harus membuat surat baru. Kami selesaikan pembuatan kerja sama baru dengan Unsa pekan ini. Rencana ujian di Jumapolo diundur menjadi tanggal 21 Desember," tutur Ngadimin saat dihubungi Solopos.com.

Setelah dinyatakan lolos seleksi administrasi, calon perangkat desa akan menjalani ujian tahap berikutnya. Ujian itu berupa ujian tertulis dan praktik. Materi ujian tertulis meliputi pengetahuan tentang Pancasila dan UUD '45,  pemerintahan daerah dan pemerintahan desa, Bahasa Indonesia. Selain itu tentang pengetahuan umum mengenai tugas pokok dan fungsi jabatan yang dilamar, psikologi dasar, dan kepemimpinan untuk kepala dusun. Ujian praktik yang dimaksud adalah mengoperasikan komputer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya