SOLOPOS.COM - Mahasiswa yang mengambil alat covid-19 dari mesin otomatis. (Reuters)

Solopos.com, SAN DIEGO — Universitas California di San Diego telah meluncurkan mesin penjual otomatis atau vending machine yang berisikan alat tes Covid-19 untuk para mahasiswanya.

Cerebral Palsy & Kelaparan, Berat Badan Bocah Ini Cuma 7 Kg

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Melansir Reuters, Sabtu (9/1/2021) sebelas mesin tersebut mulai dirilis di Universitas California San Diego sejak 2 Januari lalu. Mesin-mesin ini diletakkan di lokasi-lokasi strategis kampus. Selama satu atau dua minggu ke depan, mesin tersebut akan bertambah sembilan mesin lagi.

Diadapatasi dari mesin penjual otomatis konvensional, sistem ini bertujuan untuk mempermudah dan mengurangi biaya tes rutin kesehatan mahasiswa. Sekitar 10.000 mahasiswa diharuskan untuk diuji setidaknya sekali seminggu.

Ekspedisi Mudik 2024

Alat tes Covid-19 in gratis dan dapat diperoleh dengan menggesek kartu identitas universitas mereka. Setiap mahasiswa dapat mengusap lubang hidung mereka sendiri dan menyimpan sampel untuk dikumpulkan, kemudian dianalisis oleh salah satu dari dua laboratorium di kampus.

Unik, Semua Anak di Keluarga Ini Nama Belakangnya Dot Com

Semua skrining dilakukan dengan mengggunakan uji reaksi PCR, guna mendeteksi jejak materi genetik virus. Kanselir Universitas California Diego Pradeep Khosla mengatakan hasil tes tersebut biasanya dikembalikan dalam 12 hingga 24 jam. “Mereka adalah inovasi yang luar biasa, sederhana, efektif dan berdampak,” kata Diego kepada Reuters.

Ribuan Kit Penguji

Diego menambahkan mesin tersebut telah mengeluarkan ribuan kit penguji sehari sejak mesin itu mulai beroperasi. Selain mesin tersebut, mahasiwa dapat memanfaat salah satu uji tes Covid-19 drive-through yang disediakan oleh pihak universitas.

Bagi siapapun yag dinyatakan positif, universitas tersebut dapat isolasi mandiri di rumah karantina yang didirikan oleh pihak kampus. Unit perumahan tersebut memiliki 600 tempat tidur, di mana mahasiswa yang terinfeksi Covid-19 atau menderita penyakit ringan dapat menempatinya sampai mereka sembuh.

Wanita Mengaku Sudah Menikah dengan Menara Eiffel Sejak 2007

Namun sejauh ini, rumah karantina tersebut jarang digunakan. Menurut juru bicara universitas, dalam sepuluh bulan terakhir, tercatat kurang dari 600 mahasiswa Universitas California yang terinfeksi Covid-19.

Selain mesin otomatis alat tes Covid-19, Univeristas California San Diego juga memiliki program pengujian Covid-19 air limbah paling canggih, dari semua perguruan tinggi di Amerika Serikat. Sampel limbah yang dikumpulkan dari lokasi dipindai setiap 24 jam.

Pengawasan air limbah memungkinkan petugas kesehatan untuk secara tidak langsung menyaring semua siswa setiap harinya, dan dapat mendetesi potensi wabah sebelum terjadi. Terlepas dari pengujian ambisius ini, universitas ini menawarkan 10 % pertemuan tatap muka dengan menggunakan ruang kelas luar ruangan.

Wanita Cantik Meninggal dengan Tangan Terikat & Wajah Tertutup Plastik

Tentunya pembelajaran tatap muka tersebut disesuaikan dengan peraturan protokol Covid-19 yang berlaku untuk semua universitas di San Diego.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya