SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG &mdash;</strong> Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang mengajak para mahasiswa barunya untuk mencegah penyebaran paham radikalisme, terutama di kalangan kampus.</p><p>Pembekalan itu dilakukan dalam kuliah umum bertema "Pencegahan Radikalisme dan Terorisme" di Auditorium Unissula Semarang, Selasa (4/9/2018). Ribuan mahasiswa baru kampus di Kota Semarang, Jawa Tengah itu mengikuti kuliah umum tersebut.</p><p>Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol. Hamli yang menjadi pembicara menceritakan sebagian besar pelaku terorisme ternyata kalangan pemuda. "Karena itu, ujung tombak yang paling tepat untuk melawan radikalisme dan terorisme adalah juga pemuda. Terorisme merupakan permasalahan yang berskala internasional," katanya.</p><p>Dampak dari aksi terorisme, kata dia, sangat buruk karena dapat mengakibatkan kerugian yang besar, baik jiwa maupun material, dan telah menyengsarakan masyarakat banyak. Berdasarkan hasil riset Indonesian Institute for Society Empowerment (INSEP) pada 2012, disebutkannya, 45% motif aksi terorisme adalah ideologi agama karena pemahaman yang keliru.</p><p>"Banyak pelaku aksi teros ini juga merupakan korban dari pemahaman-pemahaman yang salah yang ditanamkan dalam diri mereka, seperti memaknai jalan satu-satunya jihad adalah perang," katanya.</p><p>Hamli mengharapkan mahasiswa turut berkontribusi dalam pencegahan radikalisme dan terorisme di Tanah Air dengan bekal yang cukup agar tidak ikut terpengaruh dengan paham-paham yang keliru. Dari BNPT, kata dia, telah menyusun strategi untuk pencegahan radikalisme dan terorisme di perguruan tinggi yang diharapkan bisa diterapkan seluruh kampus, termasuk Unissula.</p><p>Apalagi, tambah jenderal bintang satu itu, perkembangan teknologi informasi yang sedemikian pesat juga menjadi sarana penyebaran paham radikalisme dan terorisme, seperti melalui media sosial. Kalangan mahasiswa, diimbaunya, untuk menjauhi pemahaman-pemahaman yang mengarah kepada intoleransi, merasa paling benar sendiri, serta memvonis sesat di luar kelompok atau pahamnya.</p><p>Sementara itu, Rektor Unissula Semarang Prabowo Setiyawan menjelaskan kuliah umum itu merupakan rangkaian pekan taaruf bagi mahasiswa baru Unissula tahun akademik 2018/2019 yang diikuti 3.364 mahasiswa. Ia mengingatkan kalangan mahasiswa yang merupakan generasi milenial untuk sungguh-sungguh menyiapkan masa depannya dengan mengasah karakter yang baik untuk keberhasilan hidupnya kelak.</p><p>"Minimal, miliki tiga hal, yakni intelegensi, kecerdasan spiritual, dan emosi sehingga kalian akan menjadi orang-orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Sukses dunia dan akhirat," katanya.</p><p><em><strong><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</strong></em></p>

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya