SOLOPOS.COM - Sungai Bengawan Solo hasil proyek pelurusan di era 1990-an yang membelah Desa Sidowarno, Wonosari, Klaten. Foto diambil Minggu (4/6/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATENSidowarno merupakan desa di Kecamatan Wonosari dan berada paling ujung timur Kabupaten Klaten. Desa yang juga dikenal sebagai Desa Wisata Wayang Kulit itu berbatasan langsung dengan Kabupaten Sukoharjo.

Dari pusat kota Kabupaten Bersinar, Sidowarno berjarak sekitar 32 km. Pada sisi utara, Sidowarno berbatasan dengan Desa Parangjoro, Kabupaten Sukoharjo, sisi selatan berbatasan dengan Kelurahan Bulakan, Kabupaten Sukoharjo.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kemudian sisi timur berbatasan dengan Kelurahan Sonorejo, Kabupaten Sukoharjo dan sisi barat berbatasan dengan Desa Bener, Kabupaten Klaten. Uniknya, wilayah desa tersebut kini terbelah oleh Sungai Bengawan Solo.

Jembatan besar yang melintang di atas sungai terpanjang di Pulau Jawa itu menjadi penghubung antarkampung di Sidowarno sekaligus menjadi salah satu akses penghubung Klaten dan Sukoharjo.

Permukiman di desa yang masuk 75 desa wisata terbaik nasional 2023 ini terpisahkan Sungai Bengawan Solo setelah ada proyek pelurusan sekitar 1990 atau di era Presiden Soeharto. Sebelum ada proyek pelurusan itu, alur Sungai Bengawan Solo yang melintasi wilayah Sidowarno meliuk-liuk.

Banyaknya kelokan itu sering membuat kampung di Sidowarno kebanjiran akibat luapan sungai. Kepala Desa (Kades) Sidowarno, Jaka Sumarna, mengatakan proyek pelurusan Sungai Bengawan Solo itu sangat dirasakan manfaatnya oleh warga terutama di Sidowarno.

Desa Sidowarno, Wonosari, Klaten, kini tak lagi menjadi daerah langganan banjir. “Sebelum diluruskan, manakala hujan, di wilayah sini pasti banjir. Tiga kali hujan saja di sini sudah banjir. Kondang daerah banjir,” kata Jaka saat berbincang dengan Solopos.com di Sidowarno, Minggu (4/6/2023).

Jaka mengatakan proyek pelurusan itu dilakukan pemerintah era Presiden Soeharto. Selain wilayah Sidowarno, proyek pelurusan Sungai Bengawan Solo juga dilakukan di wilayah lain termasuk di kabupaten tetangga yakni Sukoharjo.

Kampung Baru

Panjang alur sungai baru hasil proyek pelurusan itu, Jaka mengatakan mencapai sekitar 2 kilometer (km). Sejumlah sawah di Sidowarno dibebaskan untuk proyek pelurusan sungai itu. Sebagian warga mendapatkan tanah pengganti yang masih berada di Sidowarno.

Warga kemudian membangun rumah di lahan pengganti tersebut dan kini menjadi permukiman. “Ada sekitar 40 jiwa dan sekarang menempati tanah untuk tukar guling itu yang masih berada di Sidowarno. Nama kampungnya jadi Dukuh Kaplingan. Kalau yang lainnya ada yang pindah di daerah lain seperti di Desa Gunting dan Sukoharjo,” kata dia.

Bekas alur Sungai Bengawan Solo yang berkelok hingga kini masih ada dan menampung air. Alur sungai itu kini ditumbuhi eceng gondok. Sungai bekas alur Bengawan Solo itu kini dikenal oleh warga Desa Sidowarno, Klaten, dengan nama Kali Mati.

Jaka juga menjelaskan sebelum ada proyek pelurusan dan alur itu masih difungsikan, ada perahu yang beraktivitas di alur tersebut. Perahu itu menjadi sarana transportasi menyeberang sungai menuju ke wilayah Sukoharjo.

“Kalau tidak salah tarifnya Rp25. Jadi masyarakat Sidowarno yang mau ke pasar atau bekerja ke wilayah Sukoharjo, naik perahu menyeberangi Sungai Bengawan Solo,” kata Jaka.

Salah satu warga Sidowarno, Agung Nugroho, mengatakan ada kampung yang berada di sisi barat dan sisi timur Sungai Bengawan Solo. Kampung yang berada di sisi barat sungai itu di antaranya Dukuh Kaplingan, Gayam, Tempel, serta Ngudrek.

Dia juga menjelaskan Dukuh Kaplingan terhitung kampung baru setelah ada proyek pelurusan Sungai Bengawan Solo. Agung juga menjelaskan sebelum ada proyek pelurusan Sungai Bengawan Solo, Sidowarno menjadi daerah langganan banjir saat musim hujan tiba.

“Sejak alur sungai diluruskan, sudah tidak kebanjiran lagi,” kata warga yang tinggal di tepi bekas alur Sungai Bengawan Solo itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya