SOLOPOS.COM - Gerbang masuk Objek Wisata Pemandian Air Panas Bayanan.(Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SRAGEN — Objek Wisata Pemandian Air Panas Bayanan, di Dusun Bayanan, Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Sragen, tampil baru setelah dipugar sejak 2020. Salah daya tariknya adalah Bukit Gong yang kini telah ditata.

Bukit Gong merupakan lokasinya tidak jauh dari pemandian air panas. Pemerintah telah membangun jalan setapak, gazebo, dan bangunan tempat gong yang berada di bukit. Pengunjung dapat mengikuti jalan setapak, melewati jembatan, dan menaiki tangga untuk mendapati gong.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu warga setempat, Kamto, 48, menjelaskan para leluhur pernah menaruh gong untuk menutup sumber air panas ketika zaman penjajahan. Gong yang digunakan masih berada di sumber air tersebut.

Kamto menjelaskan ada mitos yang beredar di masyarakat mengenai kisah gong tersebut. Sebelum mata air itu ditutup gong, banyak orang yang berhalusinasi setelah mandi di sumber air tersebut. Kemudian adalah salah seorang warga yang mendapat wangsit. Warga tersebut diminta menutup mata air tersebut dengan gong. Setelah mata air itu ditutup gong, tidak ada lagi warga yang berhalusinasi. Dari kisah itulah muncul nama Bukti Gong.

Ekspedisi Mudik 2024

Kamto sendiri pernah mengalami hal aneh ketika mandi di pemandian air panas pada tahun 1988 atau 1989. Saat itu ia mandi malam-malam, sekitar pukul 20.30 WIB. Ia kemudian mendapati sesosok orang yang memakai pakaian adat Jawa Tengah.

“Enggak cuma kaget, tapi hampir semaput. Saya kunci pintunya ngerti-ngerti hilang,” kata dia kepada Solopos.com.

Dia mengatakan dulunya banyak warga yang melakukan tradisi nyadran di Bayanan, namun sekarang jumlahnya jauh berkurang. Satu dua orang saja yang menjalankan tradisi pada Jumat Legi itu.

Kamto mengklaim beberapa orang yang memiliki penyakit kulit bisa sembuh setelah mandi di pemandian air panas bayanan ini. Karena air di sini mengandung belerang. Namun, bagi pasien asma disarankan mandi tidak lebih dari 20 menit karena tidak baik bagi pernapasan.

Baca Juga: Berharap Dampak Ekonomi dari Dibukanya lagi Objek Wisata Bayanan Sragen

Pengelola Pemandian Air Panas Bayanan, Yanuar P.S, mengatakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sragen pernah menggelar event budaya untuk memperingati sejarah warga yang menutup mata air dengan gong.

“Dulu replika gong diarak ke bukit itu,” jelasnya.

Dia mengatakan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Sragen membangun fasilitas di Bukit Gong dan mengangkat cerita rakyat itu sebagai daya tarik wisata.

Kepala Disparpora Sragen, I Yusep Wahyudi, menjelaskan para pengunjung Bayanan nantinya bisa mandi air hangat. Kemudian melihat taman, naik bukit dan memukul gong yang sudah disediakan pengelola.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya