SOLOPOS.COM - Sekretaris Utama BNPB, Lilik Kurniawan, meresmikan Taman Sungai Klongkangan Arif Fuad Hidayah, Desa Sawit, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, Rabu (13/10/2021). (Solopos-Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Sukarelawan asal Klaten, Arif Fuad Hidayah, diabadikan menjadi nama taman di tanggul Sungai Klongkangan, Desa Sawit, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, Jawa Tengah. Hal itu dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada Arif yang dinilai berjasa menggerakkan aksi sukarelawan menjaga kelestarian sungai.

Sebagai informasi, Arif Fuad Hidayah meninggal dunia pada umur 40 tahun, Minggu (20/6/2021). Pria asal Desa Sengon, Kecamatan Prambanan, Klaten, itu semasa hidupnya dikenal aktif dalam berbagai kegiatan sukarelawan terutama aksi untuk mengembalikan fungsi sungai.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Almarhum kali terakhir menjadi Ketua Yayasan Sungai Lestari Indonesia. Selain itu, Arif menjadi Koordinator Divisi Pengurangan Risiko Bencana Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC). Oleh BNPB, Arif menerima penghargaan bidang penanggulangan bencana atas inisiatif dalam menggerakkan lingkungan.

Baca juga: Kebangetan! Sajadah, Alquran, Kini Kotak Infak Masjid Plawikan Dicuri

Ekspedisi Mudik 2024

Peresmian taman Arif Fuad Hidayah dilakukan bersamaan peringatan Hari Pengurangan Risiko Bencana Internasional, Rabu (13/10/2021) sore. Kegiatan itu dihadiri Sekretaris Utama BNPB, Lilik Kurniawan, inisiator Yayasan Sungai Lestari Indonesia, Prof. Suratman, Sekretaris Daerah Klaten, Jaka Sawaldi, perwakilan perusahaan, dan sukarelawan.

“Kami berikan penghargaan yang tinggi kepada Mas Arif. Saya selaku perwakilan BNPB khusus datang ke Klaten karena kita tahu Mas Arif sudah banyak berbuat untuk lingkungan,” kata Lilik saat ditemui wartawan di sela peresmian.

Lilik mengatakan sejak 2016 BNPB menggulirkan program gerakan pengurangan risiko bencana yang tujuannya mengajak berbagai unsur memunculkan budaya sadar atas risiko bencana.

Baca juga: Benih Rojolele Srinuk & Srinar Hanya untuk Petani Klaten

Di Klaten, Arif menjadi salah satu penggerak pengurangan risiko bencana hingga berdiri Sekolah Sungai. Tak hanya di Klaten, Sekolah Sungai berkembang di berbagai daerah di Indonesia.

“Mereka memperbaiki lingkungan sebisa yang bisa mereka lakukan. Budaya sadar bencana ini menjadi bagian penting dari upaya untuk tidak merusak lingkungan justru memperbaikinya. Salah satu yang diajak Mas Arif adalah menanam pohon,” kata dia.

Penyemangat untuk Sukarelawan Lain

Istri almarhum Arif Fuad Hidayah, Charisnalia, berucap terima kasih atas penghargaan yang diberikan kepada suaminya hingga diabadikan menjadi nama taman di tanggul Sungai Klongkangan.

“Kami jadi menyadari ternyata suami saya bukan hanya milik keluarga, tetapi milik masyarakat. Semoga dapat menjadi penyemangat bagi teman-teman sukarelawan lainnya,” kata Lia.

Baca juga: Jadi Kecamatan Terpencil di Klaten, Kemalang Justru Juara Pelunasan PBB

Kepala Desa (Kades) Sawit, Maryadi, mengatakan sekitar tiga tahun terakhir kegiatan pembersihan Sungai Klongkangan dilakukan. Awalnya, bantaran sungai tersebut menjadi tempat pembuangan sampah.

Wajah bantaran sungai mulai berubah dari yang semula kumuh kini menjadi lebih bersih dan digadang-gadang menjadi ruang terbuka hijau serta pemberdayaan warga setempat.

“Sejak awal ada gagasan untuk menata kawasan di sini, Mas Arif mendampingi kami. Mas Arif kerap membuat kegiatan di sini dan selalu menyemangati warga agar apa yang menjadi impian bisa terlaksana,” kata Maryadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya