SOLOPOS.COM - Pohon pule dari NTT ditanam di tengah jalan Kota Madiun, Jumat (27/12/2019). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Solopos.com, MADIUN -- Pemerintah Kota Madiun menanam satu pohon berukuran raksasa seberat 15 ton di tengah-tengah pertigaan Jl. Panglima Sudirman dan Jl. dr. Soetomo. Penanaman pohon jumbo ini bertujuan supaya Kota Madiun tidak mengalami krisis air bersih di masa depan.

Pantauan Madiunpos.com di pertigaan tersebut pada Jumat (27/12/2019), pohon pule jumbo itu sudah tertanam. Pekerja saat ini sedang membangun taman yang mengelilingi pohon besar tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Wali Kota Madiun, Maidi, mengatakan saat ini kota akan dikonsep memiliki nuansa seperti di pegunungan. Salah satunya dengan penanaman pohon pule raksasa tersebut.

Rencananya, pohon yang sama akan ditanam di 12 lokasi perempatan maupun pertigaan yang disebutnya sebagai pulau jalan. "Untuk saat ini, baru satu pohon pule yang ditanam di pertigaan Jl. Panglima Sudirman. Kami juga sedang membuat tamannya," ujar Maidi, Jumat.

Pohon pule yang didatangkan langsung dari Nusa Tenggara Timur (NTT) ini dianggap cocok untuk ditanam di Kota Madiun. Selain nantinya pohonnya rindang, juga akarnya bisa menyimpan air.

Maidi menuturkan saat ini pembangunan di kota cukup pesat. Tetapi, ada sebagian pembangunan yang tidak ramah terhadap lingkungan. Seperti jalan diaspal, rumah dibangun bertingkat, hingga gorong-gorong dibeton.

Untuk itu, dia ingin membuat pembangunan yang ramah lingkungan dengan menanam pohon raksasa di 12 lokasi perempatan dan pertigaan yang mati. Dengan penanaman pohon besar secara masif, tentu diharapkan Kota Madiun tidak akan mengalami kesulitan air bersih hingga 30 tahun ke depan.

"Kalau nanti ada 100 pohon kayak gitu yang ditanam di sini, kita selama 30 tahun tidak akan kekurangan air. Tidak kayak sekarang, musim kemarau sumur-sumur pada mati semua. Kita ingin bagaimana pembangunan di kota ini ramah lingkungan," jelas Maidi.

Selain ditanam di pertigaan Jl. Panglima Sudirman, pohon pule juga bakal ditanam di sebelas lokasi yang dianggap sudah mati atau tidak ada dampak terhadap lalu lintas.

"Seperti pertigaan Jl. Panglima Sudirman ini, pengendara dari barat belok ke kiri dan pengin dari arah timur belok ke kanan. Bagian tengahnya ini kan tidak ada fungsinya," jelasnya.

Maidi menyebut harga pohon ini puluhan juta rupiah. Namun, Pemkot mendapatkan pohon tersebut secara gratis melalui dana corporate social responcibility (CSR) dari sejumlah perusahaan di Kota Madiun.

Meski ditanam di tengah-tengah tanah beraspal, Maidi yakin pohon tersebut bisa hidup dan tumbuh. Tetapi, kalau pohon tersebut tidak bisa hidup, akan ada garansi ganti pohon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya