SOLOPOS.COM - Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, didampingi tiga asisten siap memasak dengan memakai baju chef dalam lomba masak soto di halaman Pendapa Rumdin Bupati Sragen, Kamis (12/5/2022). (Espos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 51 satuan kerja perangkat daerah (SKPD) mengikuti lomba masak soto khas Jawa di halamam Pendapa Sumonegaran Rumah Dinas Bupati Sragen pada Kamis (12/5/2022).

Lomba masak soto itu merupakan rangkaian Hari Jadi Ke-276 Kabupaten Sragen. Dalam kesempatan itu Bupati dan wakil Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan Suroto, juga ikut lomba memasak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lomba masak itu menjadi tradisi dalam perayaan Hari Jadi Sragen pada setiap tahun. Tetapi, dua tahun sebelum ini tidak diselenggarakan lantaran pandemi Covid-19.

Pada tahun-tahun sebelumnya Kabupaten Sragen menyelenggarakan lomba masak tumpang yang menjadi makanan khas Sragen. Pada Hari Jadi 2022 ini Bupati mengganti menu masakan yang dilombakan dari tumpang ke soto. Menu makanan soto disebut-sebut juga makanan khas Sragen.

Para kepala dinas, kepala badan, dan camat sudah menyiapkan menu pendukung di meja penjurian, seperti tahu, tempe, karak, dan aneka buah. Mereka juga memberi nama menu soto sesuai potensi masing-masing.

Baca Juga : Peringati Hari Jadi Sragen, Pemkab Gelontorkan Rp1 Miliar Untuk Hiburan

Seperti, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Sragen, Dwiyanto, memberi nama soto bikinannya dengan Soto WTP alias warek tur enak pol. DPRD Sragen juga memiliki nama sendiri, yakni Soto Perjuangan.

“Dinamakan Soto Perjuangan karena masih merintis sehingga harus berjuang. Ini topi chef saya buat sendiri semalam,” kata Sekretaris DPRD Sragen, Pudjiatmoko, saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (12/5/2022).

Ada juga Soto Pak Raden, Soto Gotong Royong, Soto Jotaren alias pojok Kota Sragen milik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud). Ada pula Soto Mbah Gajah ala Camat Gondang, Guntur Rilo Subroto.

Nama Mbah Gajah merupakan nama Pasar Hewan dan Bambu di Gondang yang sering digunakan untuk praktik lokalisasi terselubung.

Baca Juga : Disdikbud Ternyata Juga Ragu Kebenaran Asal Usul Nama Sragen

“Ini soti seger khas Gondang. Tagline-nya Ngerti Rasane Nggoleki Tunggale. Bahannya cukup lengkap ada daging ayam, tauge, kol, dan telur,” kata Guntur seraya menyodorkan selebaran berisi bumbu dan cara masak.

Berbeda dengan Camat Kedawung, Sragen, Nugroho Dwi Wibowo. Dia mengangkat Soto Alaska. Ada pula Soto Stengkel ala Sambungmacan.

Semua masakan soto itu dinilai tim juri dari Chef Hotel Front One Sragen, pemilik Soto Pare Mondokan, dan pemilik warung Soto Ledokan di Karangdowo, Sragen Tengah.

Ketua Panitia Hari Jadi Sragen, Tugiyono, mengatakan peserta lomba masak ini sebanyak 51 SKPD yang terdiri atas Bupati, Wabup, Sekda, 28 dinas/badan/sekretariat DPRD/Satpol PP, dan 20 camat.

Baca Juga : Asal Usul Nama Sragen Diragukan, Sejarawan Bilang Ini Aslinya

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, membuka lomba itu dengan memukul panci secara bersama-sama para pimpinan SKPD.

Bupati menyampaikan lomba masak ini merupakan rangkaian pertama kegiatan Hari Jadi Sragen 2022. Dia mengajak semua peserta bersemangat dan menyajikan masakan soto terbaik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya