Solopos.com, SRAGEN – Sejumlah dukuh di Desa Kalangan serta Desa Nganti, Kecamatan Gemolong, Sragen memiliki tradisi unik bagi pengantin.

PromosiJalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pasangan yang telah menikah harus diantar ke Sendang Lanang dan Sendang Wadon di Dukuh Sendang, Desa Kalangan dengan rangkaian ritual khusus yakni dengan cara dibopong/gendong.

Pasangan pengantin kemudian menjalani ritual dengan berjalan berkeliling tiga kali mengitari tikar dan pemasangan bunga kantil yang dipimpin oleh seorang perempuan tua bernama Tanem, 80.

 

Warga membobong pengantin Rena Sri Murniwarti, 21, dari sendang menuju ke tempat resepsi di Dukuh Brumbung RT 013/RW 003, Desa Kalangan, Kecamatan Gemolong, Sragen, Rabu (16/2/2022). (Solopos/Wahyu Prakoso)

 

Pasangan pengantin dengan diantar warga tiba di lokasi sendang untuk menjalani ritual. (Solopos/Wahyu Prakoso)

Baca Juga: Pengantin Baru di Dukuh Kutukan Sragen Wajib Keliling Makam Ini 3 Kali

Warga setempat merawat tradisi yang merupakan warisan nenek moyang jika pengantin perempuan dari Desa Kalangan, tepatnya Dukuh Brumbung, Sendang, Nglebak, Sentanan, dan sebagian Dukuh Semi.

Ritual tersebut sebagai bentuk permohonan doa keselamatan bagi pasangan yang tengah membangun rumah tangga.

 

Pasangan pengantin berjalan mengitari tikar sebanyak tiga kali saat tradisi antar manten ke sendang di Dukuh Sendang, Desa Kalangan, Kecamatan Gemolong, Sragen, Rabu (16/2/2022). (Solopos/Wahyu Prakoso)

 

Tanem (kiri) menempelkan kembang kantil di kening sepasang pengantin serta berdoa tentang kelanggengan rumah tangga. (Solopos/Wahyu Prakoso)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi