SOLOPOS.COM - Warga menggunakan hak pilih mereka untuk memilih ketua RT 004/RW 030 Kadipiro, Banjarsari, Minggu (12/3/2017) sore. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Pemilihan Ketua RT di Kadipiro, Solo, berlangsung unik.

Solopos.com, SOLO — Proses pemilihan Ketua RT 004/030 Kelurahan Kadipiro, Banjarsari, Solo, digelar ala Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) atau Pemilihan Presiden (Pilpres), Minggu (12/3/2017).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Panitia Pemilihan Ketua RT 004/RW 030 Kadipiro menyiapkan surat suara berisi gambar ketiga calon Ketua RT 004/RW 030 Kadipiro untuk dicoblos warga berusia 17 tahun ke atas. Proses pemilihan ketua RT tersebut dilaksanakan di garasi rumah Inspektur Jenderal Kemenristekdikti, Prof. Dr. Jamal Wiwoho, di Jl. Manunggal I No. 43 Kampung Sukorejo RT 004/RW 030 Kadipiro.

Warga datang secara bergantian ke tempat pemungutan suara (TPS) mulai pukul 09.00 WIB dengan menenteng secarik surat undangan. Saat hadir mengikuti pemilihan Ketua RT 004/RW 030 Kadipiro, warga disambut bak tamu hajatan.

Panitia Pemilihan Ketua RT memberi suguhan berupa soto bagi warga yang datang untuk mencoblos. Bukan hanya makan dan minum, panitia juga menyiapkan alat musik dan warga bisa berkaraoke di TPS.

Ketua Panitia Pemilihan Ketua RT 004/RW 030 Kadipiro, Joko Kristono, mengatakan baru kali ini warga menggelar pemilihan ketua RT dengan cara menyerupai proses Pilkada atau Pilpres. Pemilihan ketua RT biasanya melalui rapat pertemuan yang hanya diikuti oleh bapak-bapak.

Dia menyebut banyak keuntungan yang diperoleh dengan menggelar pemilihan ketua RT layaknya proses Pilkada atau Pilpres. “Ada pembelajaran demokrasi dari pemilihan ketua RT yang digelar menyerupai proses Pilkada atau Pilpres. Pemilihan ketua RT seperti ini juga berdampak baik untuk komunikasi warga. Banyak warga pendatang di RT 004/RW 030 Kadipiro yang tinggal di perumahan. Dengan diundang dalam pemilihan ketua RT, kami jadi bisa saling berinteraksi,” kata Joko saat ditemui Solopos.com, Minggu.

Bendahara Panitia Pemilihan Ketua RT 004/RW 030 Kadipiro, Sularno, menerangkan proses pemilihan ketua RT 004/RW 030 Kadipiro dimulai dengan warga menyerahkan surat undangan kepada panitia. Warga baru akan maju mengambil surat suara setelah dipanggil panitia.

Setelah mendapat surat suara, warga lantas masuk ke bilik suara. Warga kemudian memasukkan surat suara ke kotak suara dan mencelupkan jari ke tinta sebagai bukti telah mencoblos.

Sularno menyatakan panitia sengaja menyiapkan makanan dan organ tunggal agar warga merasa dapat sambutan istimewa. Dia menyampaikan penyelenggaran pemilihan RT 004/RW 030 Kadipiro dibuat dengan konsep Nyoblos, Nyantap, Nyanyi.

Sularno menilai warga akan kurang tertarik datang menyampaikan hak pilih mereka jika disambut biasa saja. “Panitia dengan sukarela urunan untuk menggelar pemilihan ketua RT seperti Pilkada. Dari 287 warga yang termasuk dalam daftar pemilih tetap, 207 diantaranya menggunakan hak pilih mereka. Calon Ketua RT nomor [urut] 1 Parjimin memperoleh 15 suara, momor 2 Bambang dapat 109 suara, dan nomor 3 Suparno dapat 83 suara. Satu surat suara dinyatakan tidak sah,” jelas Sularno.

Prof. Dr. Jamal Wiwoho mengaku nyaman tinggal di Kampung Sukorejo RT 004/RW 030 Kadipiro. Menurut dia, warga sangat guyub rukun. Bahkan, lanjut Jamal, tidak tampak sekat-sekat ekonomi maupun status sosial antarwarga. Jamal dengan sukarela mempersilakan rumah pribadinya untuk kegiatan bersama warga.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya