SOLOPOS.COM - Sebagian santri Ponpes Nurul Musthofa mengaji di saung, Minggu (19/9/2021). Konsep ponpes yang berada di tengah hutan di Rembang, Jawa Tengah itu adalah menyatu dengan alam.

Solopos.com, REMBANG — Pondok pesantren (ponpes) Nurul Musthofa  yang berada di Rembang, Jawa Tengah terbilang unik karena berlokasi di gunung yang dikelilingi hutan. Pengelolaannya berkolaborasi dengan Perhutani.

Ponpes Nurul Musthofa diasuh oleh K.H. Syaifullah. Seluruh aktivitasnya berada di area hutan dan jauh dari wilayah perkampungan.

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

Syaifullah bercerita ponpes ini mulanya berada di area perkampungan di Desa Sumbergirang, Kecamatan Lasem, Rembang pada 2017 akhir.

Pindah

Namun sejak awal 2020 lalu pondok beserta para santri itu pindah ke lokasi yang dihuni sekarang.

“Sebetulnya diawali pada 2017 akhir, cuma sampai tahun 2020 awal sudah mulai pindah di sini. Santri dari pondok yang di Lasem, di Sumbergirang. Kebetulan sebelum pandemi kita pindah ke sini, dan setelah itu ada pandemi itu. Ada hikmahnya juga momen perpindahan ini,” ucap Syaifullah saat ditemui detikcom di kawasan Ponpes, Minggu (19/9/2021).

Syaifullah menyebut, pondok pesantren Nurul Musthofa memiliki luas 4 hektare yang berada tepat di kawasan hutan yang dikelola KPH Kebonharjo.

5 Kilometer

Dari jalan raya, perlu menempuh jarak sekitar 5 kilometer untuk menuju ke lokasi ponpes ini. Jalan yang dilalui terus menaiki pegunungan dan melintasi area hutan.

“Jumlah santri ada sekitar 200-an. Ada warga sekitar sini, ada yang luar Jawa juga,” terangnya.

Baca Juga: KLHK Pantau Keberadaan Macan Tutul di Pegunungan Lasem Rembang

Syaifullah menuturkan salah satu alasan pemilihan ponpes itu di tengah kawasan hutan yakni menyelaraskan diri dengan alam.

Artinya pembelajaran secara materi akan langsung diterapkan dalam berkehidupan, bukan hanya dengan hubungan antarsesama manusia tapi juga makhluk hidup lainnya.

Lebih Tentrem

“Di sini cenderung menggunakan istilahnya, bil hal, artinya setelah kita mempunyai satu titik pemahaman tertentu, kemudian kita langsung mempraktikkan. Contohnya ketika kita melihat batu di jalan, kita ambil, kita taruh agar tidak di jalan,” paparnya.

“Ya, di sini lebih adem, lebih tentrem. Dalam suatu perenungan, untuk bertafakur, untuk berzikir, dan menambah wawasan tentang alam dan lingkungan, dan semua yang ada di sini menjadi tafakur untuk para santri. Kesulitan pasti ada, namun, dengan kebersamaan ini, alhamdulillah bisa diatasi,” lanjutnya.

Baca Juga: Mesin ATM Bank Jateng di Kota Semarang Dibobol, Rp849 juta Raib 

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Wiratno, menyebut Ponpes Nurul Musthofa ini merupakan satu-satunya pondok pesantren yang lokasinya berada di tengah hutan.

“Yang betul-betul tempatnya di dalam hutan dan berkolaborasi dengan Perhutani, ya baru satu ini. Dan ini menjadi contoh ke depan, santri mengurus hutan, santri dapat menciptakan hutan sosial. Selain dia belajar agama, dia langsung mempraktikkan itu di kehidupan alam,” terang Wiratno saat melakukan kunjungan kerja di Rembang, Jumat (17/9/2021) lalu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya