SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p lang="zxx"><strong>Solopos.com, ABU DHABI &ndash;</strong> Pemerintah Uni Emirat Arab telah lama berencana meluncurkan reaktor nuklir pertama. Mereka mengumumkan reaktor nuklir tersebut mulai dioperasikan pada akhir 2019 atau awal 2020 mendatang. Artinya, peluncuran pembangkit listrik tenaga atom pertama di Arab itu kembali tertunda.</p><p lang="zxx">"Pembangunan reaktor pertama dari empat reaktor pembangkit listrik tenaga <a href="http://news.solopos.com/read/20180509/497/915284/amerika-serikat-keluar-dari-kesepakatan-nuklir-iran">nuklir</a> bernilai sekitar US$20 miliar itu telah diselesaikan sebelum dioperasikan mulai akhir 2019 atau awal 2020 mendatang," demikian penjelasan dari Emirates Nuclear Energy Corporation (ENEC) seperti dikutip dari <em>Arabian Business, </em>Kamis (5/7/21018).</p><p lang="zxx">Reaktor nuklir pertama itu awalnya bakal dihidupkan pada 2017. Namun, pada kenyataannya Pemerintah Uni Emirat Arab menunda peluncuran hingga 2018. Tapi, sampai saat ini masih ada sejumlah masalah yang menyebabkan pihak berwenang kembali menunda peluncuran reaktor nuklir tersebut.</p><p lang="zxx">Sayangnya, alasan penundaan peluncuran reaktor <a href="http://news.solopos.com/read/20180501/497/913563/kim-jong-un-janji-tutup-situs-nuklir-korut">nuklir</a> tersebut tidak diumumkan dengan jelas. ENEC yang merupakan badan usaha milik negara Uni Emirat Arab mengatakan proses pengerjaan reaktor nuklir kedua telah mencapai 93 persen. Sementara reaktor ketiga 83 persen dan yang keempat sudah 72 persen.</p><p lang="zxx">Pembangkit listrik tenaga <a href="http://news.solopos.com/read/20180509/497/915310/operasi-kotor-trump-rusak-kesepakatan-nuklir-iran-obama-marah-besar">nuklir</a> di sebelah barat Kota Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, dibangun oleh konsorsium yang dipimpin Korea Electric Power Corporation. Jika sudah beroperasi secara sempurna, reaktor ini menghasilkan listrik sebesar 5.600 mega watt atau sekitar 25 persen dari kebutuhan di Uni Emirat Arab.</p><p lang="zxx">Kementerian Energi Uni Emirat Arab menargetkan reaktor nuklir menyumbang sekitar 27 persen kebutuhan listrik. Pemerintah ingin 50 persen energinya dihasilkan dari sumber bersih pada 2050. Menyusul Uni Emirat Arab, Arab Saudi juga berencana membangun 16 reaktor nuklir. Namun, sampai saat ini rencana tersebut belum terealisasikan.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya