SOLOPOS.COM - Seorang peternak menyemprot disinfektan di kandang burung puyuh yang terserang virus Avian Influenza di Dusun Sedan, Desa Sidorejo, Lendah, Jumat (9/1/2015). (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N.S)

Unggas mati mendadak di Lendah diduga disebabkan virus H5N1 atau flu burung jenis baru.

Harianjogja.com, KULONPROGO – Virus H5N1 yang menyerang unggas di Dusun Sedan, Desa Sidorejo, Kecamatan Lendah diduga merupakan jenis virus baru. Balai Besar Veteriner (BBVet) akan lakukan uji lab dengan PCR.

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

“Jika dilihat dari penyebab awalnya, unggas air yakni entok juga mengalami kematian mendadak. Kalau pada H5N1 klep 21, entok tidak akan kena,” ujar Patologis Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates DIY Waluyo Budi Priyono kepada wartawan, Senin (12/1/2015).

Waluyo mengungkapkan virus flu burung pada jenis yang umum, yakni klep 21 biasanya tidak menyerang unggas air seperti bebek, itik dan entok. Namun, kejadian awal flu burung pada unggas mati mendadak kali ini justru lebih dulu menyerang ayam dan entok milik beberapa warga. Akibatnya, dalam waktu sekejap virus langsung menyerang unggas kecil seperti burung puyuh yang sangat rentan terhadap penyakit.

“Makanya, kalau sampai entok saja mati, saya curiga virus yang menyerang kemungkinan jenis klep 23. Tapi itu membutuhkan penelitian lebih lanjut,” ungkap Waluyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya