SOLOPOS.COM - Rupinem menunjukan burung-burung puyuh yang mati mendadak sebelum dibakar dan dikubur, Senin (5/1/2015). (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N.S.)

Unggas mati mendadak belum sampai di ‘telinga’ Diskepenak Kulonprogo. Kendati demikian tim reaksi cepat segera melakukan observasi.

Harianjogja.com, KULONPROGO-Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan (Diskepenak) Kulonprogo Endang Purwaningrum mengaku baru mendengar kejadian unggas mati tiba-tiba di Lendah. Pasalnya, belum ada laporan yang masuk ke dinas terkait kejadian tersebut.

Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda

Namun, pihaknya telah meminta tim reaksi cepat bidang peternakan untuk melakukan observasi dan mengambil sampel unggas mati mendadak untuk dicek ke laboraturium Balai Besar Veteriner.

“Kami sudah menerjunkan petugas. Saat ini belum bisa memastikan apa penyakit, karena musim penghujan seperti saat ini kondisi kandang yang lembab juga bisa mendorong munculnya virus. Seperti Mareks Disease (MD), selain itu juga saat ini belum bebas dari Avian Influenza (H5N1),” papar Endang, Senin (5/1/2015)

Atas kejadian tersebut, Endang mengimbau peternak agar lebih mewaspadai penyakit pada unggas mati mendadak di musim penghujan ini. Apalagi wilayah Lendah cukup banyak peternak unggas, baik ayam, bebek maupun burung puyuh. Kewaspadaan terhadap virus H5N1 juga perlu untuk diwaspadai, karena virus tersebut tak hanya menular pada unggas tetapi juga pada manusia.

“Maka dari itu, tidak hanya mengutamakan kebersihan kandang, tetapi juga kebersihan diri. Setelah memegang unggas atau berada disekitar unggas mati harus segera membersihkan diri dengan sabun serta melakukan proteksi saat akan menyentuh unggas yang mati,” jelas Endang.

Imbauan dan Penanganan Unggas Mati

  1. Peternak menggunakan pelindung, seperti masker dan sarung tangan saat menyentuh unggas yang mati maupun saat akan membersihkan kandang.
  2. Membuat lubang untuk membuang bangkai unggas yang mati.
  3. Sebelum dikubur, unggas yang diduga terkena virus atau penyakit tertentu di bakar. Tujuannya, agar virus tersebut tidak menyebar, baik dari udara maupun melalui perantara seperti hewan pemangsa
  4. Setiap hari harus dilakukan disinfektan agar area kandang unggas bebas virus atau penyakit.

Sumber : wawancara Kepala Diskepenak Kulonprogo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya