SOLOPOS.COM - Hotman Paris. (Pictagram)

Solopos.com, SOLO -- Pengacara Hotman Paris Hutapea terus mengkritik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal banjir di Jabodetabek awal 2020 ini. Setelah mengunggah video pidato Anies Baswedan sebelum menjabat Gubernur DKI Jakarta, Hotman mengunggah video tentang langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mengatasi banjir.

Hal ini mengingat 41,02 persen wilayah Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), masuk dalam kategori rawan banjir. Sadar akan hal tersebut, Pemkot Semarang membangun sistem pengendali banjir seperti yang digunakan oleh negara lain.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pengendali banjir tersebut diklaim mampu menyedot air dari saluran pembuangan jika tinggi air melebih kewajaran. Kemudian, air itu dialirkan melalui pipa-pipa besar yang berakhir di laut.

Bahkan, pengendali banjir itu disebut-sebut bisa menyedot puluhan ribu air dalam waktu satu detik. Alat yang selalu dipantau oleh tim selama 24 jam ini terbukti ampuh membebaskan 82,8 persen wilayah Kota Semarang dari banjir.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Pendapa Kelurahan dan Kecamatan Di Solo Gratis untuk Nikahan, Ini Syarat dan Prosedurnya

Dengan video yang diunggah pada Jumat (3/1/2020) di akun Instagramnya itu, Hotman Paris ingin membandingkan strategi yang dilakukan Kota Semarang dengan DKI Jakarta.

 

View this post on Instagram

 

Oh andaikan....? Pilih cara Semarang atau Dki??

A post shared by Dr. Hotman Paris Hutapea SH MH (@hotmanparisofficial) on

"Oh andaikan....? Pilih cara Semarang atau Dki??" kata Hotman.

Di unggahan video sebelumnya, Hotman Paris mem-posting video Anies Baswedan yang mengkritik pemerintahan era sebelumnya tentang banjir yang terjadi di Jakarta. Anies Baswedan dalam video tersebut menyinggung soal pembuatan gorong-gorong yang digunakan untuk mengalirkan air ke laut dan digunakan sebagai solusi banjir. Menurutnya, hal tersebut melawan sunnatullah (hukum alam).

Baca Juga: Rubicon Rp1,9 Miliar Bupati Karanganyar Gagal Seberangi Sungai, Akhirnya Ditarik Ekskavator

"Di satu sisi menyiapkan jalur-jalur air untuk dikirim ke laut. Di sisi lain, di laut dipasang dengan Pulau Reklamasi. Tinggal tunggu, air balik jadi rob.
Ini melawan sunatullah, kenapa? Air turun dari langit ke bumi bukan ke laut harusnya dimasukkan ke tanah ke bumi. Di seluruh dunia air jatuh dimasukkan ke tanah. Bukan dialirkan ke gorong-gorong ke laut. Jakarta mengambil keputusan yang fatal," ucap Anies.

 

View this post on Instagram

 

Pak Gubernur yg juga sahabatku!

A post shared by Dr. Hotman Paris Hutapea SH MH (@hotmanparisofficial) on

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya