SOLOPOS.COM - Lomba lari maraton 11K Solo Open Universitas Sebelas Maret (UNS) di Jl. Ir. Sutami, Jebres, Solo, Minggu (18/3/2018). (M.Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Beredar kabar seorang mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (FP UNS) Solo bernama Galuh Fadwa mendapat surat pemanggilan dari Dekanat FP UNS.

Kabar pemanggilan itu muncul setelah munculnya meme lelucon tentang laporan praktikum yang masih ditulis tangan.

Promosi Program BRInita Sulap Lahan Sempit Jadi Urban Farming yang Produktif

Kabar disebarkan oleh pengguna akun Twitter @faithsilmi yang mengunggah foto surat pemanggilan dan juga tangkapan layar meme yang dibuat Galuh.

Gara-gara mem-posting meme lelucon sarkas tentang praktikum, Galuh Fadwa [mahasiswa FP UNS] dipanggil oleh dekan. Saya kira cerita warga yang ‘dikoramilkan’ sudah habis bersama Orba [orde baru]. Ternyata, koramilnya berubah jadi Dekanat FP UNS. #UNSKampusOrba #PanggilSatuDatangSeribu,” tulis pengguna akun @faithsilmi.

Mulai 2020, Pengangguran Digaji Pemerintah Hingga Rp7 Jutaan

Dia menganggap pemanggilan ini justru akan mencederai kebebasan ekspresi oleh mahasiswa.

Kasus ini, melengkapi beberapa kasus pencederaan kebebasan ekspresi lainnya di UNS. Pembubaran diskusi, pelarangan agenda kaderisasi BEM [Badan Eksekutif Mahasiswa], pemanggilan mahasiswa karena esai opininya di koran. Dan masih banyak lagi,” tambahnya.

Suporter Indonesia Dikeroyok, Profil Menpora Malaysia Syed Saddiq di Wikipedia Diedit

Beredarnya surat pemanggilan Galuh oleh dekanat FP UNS membuat geger netizen, khususnya akun-akun alumni UNS. Salah satu alumni UNS justru menyoroti meme yang dibuat oleh Galuh.

Menurutnya, laporan praktikum (laprak) yang ditulis tangan itu bertujuan membuat disiplin mahasiswa.

Keren! Kakek 85 Tahun Lulus Sarjana Pendidikan dengan IPK 3,5

Gua alumni situ. Laprak tulis tangan itu bukan budaya primitif, tapi membuat disiplin dalam membentuk karakter. Mungkin maba [mahasiswa baru] bakal mikir sia-sia. Tapi Gua pernah jadi asisten, dan ngobrol langsung sama dosen, bahwa ‘budaya’ tulis tangan masih dibutuhkan di beberapa fakultas,” kata @basyitth.

Netizen lainnya mengungkapkan pendapat yang beragam tentang surat pemanggilan tersebut.

Kisah Sukarni Beli Mobil dari Hasil Jualan Soto Rp1.000/Mangkok di Sragen

Contoh sensitivitas elit kampus yang menganggap bahwa mahasiswa hanya boleh mengikuti kurikulum dengan menggunakan kacamata kuda. Kampus adalah tempat akademisi, alih-alih kampus adalah pabrik untuk mencetak buruh terdidik siap melayani kapitalis,” tulis pengguna akun @novembiw.

Terjawab! Ahok Jadi Komisaris Utama Pertamina

Lagian dipanggil juga pasti ditanyakan dulu latar belakang kenapa bisa buat meme atau statemen begitu. Pertaruhannya nama Universitas loh. Lain kali ya mungkin bisa dipikirkan lagi sebelum bertindak. Adab, moral, hukum dan agama harus dipikirkan matang-matang,” tambah @MamasBaik.

Sebelum Tusuk Guru, Siswa SMA Kulonprogo Gemar Curi Pakaian Dalam Wanita

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya