MAGELANG—United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) mengadakan pelatihan bagi 15 perajin di wilayah Borobudur. Mereka berasal dari sejumlah desa di sekitar Candi Borobudur, meliputi Desa Candirejo empat orang, Tanjungsari dua orang, Karangrejo dua orang, Karanganyar dua orang, Wanurejo tiga orang dan Kebonsari dua orang.
Kabid Budaya UNESCO Perwakilan Jakarta, Masanori Nagaoka mengatakan, selama dua hari, mulai Senin (4/7), mereka diberikan teori mengenai prospek pasar bisnis handicraft, desain, export marketing, regulasi ekspor dan quality control.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Delapan hari berikutnya praktik pembuatan kerajinan berbahan dasar batu,” jelasnya, Selasa (5/7).
Dari pelatihan ini, pihaknya berharap agar pengasong di kawasan candi Borobudur tidak lagi mengejar wisatawan, tetapi diharapkan kelak wisatawan justru yang mencari handicraft unik ke desa-desa di Kecamatan Borobudur. (Harian Jogja/Nina Atmasari)