SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Pusat Kajian Mitigasi Bencana dan Rehabilitasi Pesisir (PKMBRP) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang membuat sebuah aplikasi Kalender Rob. Aplikasi tersebut dibuat untuk memberikan informasi kepada masyarakat khususnya yang tinggal di wilayah pesisir yang menjadi langganan rob atau limpasan air laut ke daratan.

Peneliti senior PKMBRP Undip, Denny Nugroho, mengatakan kerusakan di daerah pesisir laut Jawa sudah sangat serius. Rob dan banjir selalu mengintai kawasan-kawasan pesisir di Pulau Jawa dan selalu menjadi momok.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

“Untuk itu kami membuat kalender rob ini. Tujuannya untuk memberikan informasi kepada masyarakat terkait ketinggian air laut atau rob di kawasan-kawasan pesisir utara Jawa,” kata Denny saat berdialog dengan Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, di Puri Gedeh, Semarang, Rabu (31/10/2018).

Aplikasi Kalender Rob tersebut lanjut dia dapat memberikan informasi tentang ketinggian air laut. Pada tanggal berapa, jam berapa, air laut pasang dengan ketinggian berapa, semuanya terdeteksi.

“Jadi ini semacam early warning system bencana air pasang. Masyarakat dapat menggunakannya untuk antisipasi saat rob melanda, atau juga untuk keselamatan dan keamanan masyarakat pesisir,” terangnya.

Aplikasi tersebut lanjut dia belum resmi diluncurkan. Meski begitu, aplikasi berbasis android itu sudah dapat diunduh secara gratis.

“Selain menggunakan teknologi, kami juga melakukan verifikasi data ke masyarakat Tanjung Mas Semarang,” tegasnya.

Sementara itu, Ganjar langsung bersemangat untuk mengunduh aplikasi tersebut. Ia langsung mengambil telepon pintar miliknya dan mengunduh aplikasi tersebut.

Iki apik [ini bagus], langsung tak download (ini menarik, langsung saya download,” kata Ganjar.

Politikus PDI Perjuangan itu langsung dapat melihat secara langsung terkait peta rob yang ada di Kota Semarang dalam aplikasi tersebut. Ganjar terkagum, karena tidak hanya tanggal terjadinya rob, aplikasi itu juga memberikan informasi jam terjadinya rob dan berapa ketinggian air pasang.

“Ini bagus, ini terlihat hari ini air rob naik pukul 17.15 setinggi 18 cm, nanti pukul 24.00 naik tapi tidak sampai satu meter. Jadi dengan informasi sedetail ini, masyarakat tentu akan semakin dimudahkan,” tambah dia.

Menurut Ganjar, keterlibatan akademisi untuk persoalan mitigasi bencana memang sangat diperlukan. Dengan banyak pihak terlibat, maka proses mitigasi bencana akan dapat berjalan sesuai harapan.

Selain soal aplikasi Kalender Rob, dalam diskusi tersebut Ganjar juga menegaskan jika potensi bencana di Jateng sangat besar. Semua bencana ada di Jateng, mulai kekeringan, banjir, gempa, tsunami, longsor dan bencana lainnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya