SOLOPOS.COM - Sejumlah pengendara melewati portal viaduct Gilingan, Banjarsari, Solo, Selasa (7/5/2013). Pemkot Solo berencana membuat solusi pembangunan underpass untuk mengurai kepadatan lalu-lintas di tempat tersebut. (JIBI/SOLOPOS/Maulana Surya)

Sejumlah pengendara melewati portal viaduct Gilingan, Banjarsari, Solo, Selasa (7/5/2013). Pemkot Solo berencana membuat solusi pembangunan underpass untuk mengurai kepadatan lalu-lintas di tempat tersebut. (JIBI/SOLOPOS/Maulana Surya)

SOLO — Underpass Purwosari dan pengembangan underpass viaduct Gilingan paling mendesak untuk dibangun dalam waktu dekat. Tingginya tingkat kepadatan lalu lintas dan merupakan jalur utama Kota Bengawan menjadi tolak ukur utama pentingnya pekerjaan pembangunan underpass di sana.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Hal ini pula mengemuka dalam Forum Group Discussion (FGD) kajian sosial underpass di Solo yang digelar Kementrian Perhubungan di Hotel Pose In, Selasa (7/52.102). Kegiatan ini dihadiri tokoh masyarakat, stakeholder terkait dan pelaku usaha.

Kepala Divisi Teknik Satker Peningkatan Jalan Kereta Api Lintas Selatan Jawa Dirjen Perkeretaapian Kementrian Perhubungan Santoso dalam pemaparannya mengatakan penyusunan detail engineering design (DED) empat mega proyek underpass di Solo telah rampung.

Satu mega proyek pembangunan underpass diperkirakan menelan anggaran hingga Rp50 miliar lebih. Kecuali untuk pengembangan underpass viaduct Gilingan yang diperkirakan tidak lebih dari Rp50 miliar. Proyek ini akan dianggarkan Pemerintah Pusat.

“Pembangunan underpass akan dilakukan bertahap berdasarkan skala prioritas, seperti Purwosari dan Viaduct Gilingan,” katanya.

Santoso mengatakan pembangunan underpass menunggu kesiapan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Mengingat Pemerintah Pusat tidak mengalokasikan anggaran untuk dampak lingkungan, sosial termasuk ganti rugi pembebasan tanah dan bangunan. Dana tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota (Pemkot). Sesuai rencana, proyek pembangunan underpass mulai dikerjakan pada 2014 mendatang.

“Rencana 2014, tapi kami menunggu Pemkot bagaimana. Kami tidak ingin proyek berjalan, tapi masalah ganti rugi dan lain-lain belum selesai,” tuturnya.

Kabid Fisik Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Solo Arif Nurhadi mengisyaratkan pembangunan underpass baru bisa dilaksanakan pada 2015 mendatang. Pemkot, lanjut dia, tidak memiliki alokasi anggaran untuk pembebasan tanah pada 2013 ini. Kemungkinan, dia menambahkan anggaran pembebasan tanah baru akan dialokasikan pada 2014 mendatang.

Arif mengatakan masih menunggu hasil kajian analisis dampak lingkungan (Amdal) ihwal wacana pembangunan underpass di Kota Solo. Pada intinya, dia menambahkan Pemkot sangat mendukung dan membutuhkan pembangunan underpass. Berdasarkan hasil skala prioritas kerja Pemkot, pembangunan underpass Purwosari lah yang perlu segera dikerjakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya