SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Pedagang buah Purwosari ketar-ketir terkait rencana pembangunan underpass di kawasan itu. Pembangunan underpass dikhawatirkan membuat pedagang sepi pembeli.

Salah satu pedagang buah, Giok, mengaku sudah mendapat sosialisasi rencana pembangunan underpass Purwosari. Namun, detail pemindahan pedagang serta pengalihan jalur akibat pembangunan jalan belum disampaikan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Pihaknya pun tak bisa berbuat banyak lantaran pembangunan itu untuk kepentingan umum.
“Masalahnya ini untuk kepentingan umum. Keberatan pasti keberatan, tetapi harus ikut aturan dari pemkot,” ungkapnya saat ditemui Solopos.com, Senin (13/5/2013).

Hanya saja, Giok mengakui rencana pembangunan tersebut membuat dirinya ketar ketir. Pasalnya, sebelum rencana pembangunan underpass muncul, pedagang sudah dibuat waswas barang dagangan tak selaris berjualan saat ini lantaran pedagang dipindahkan ke selter akibat pembangunan Hotel Grand Saripetojo.

“Digeser ke barat saja sudah waswas pelanggan seperti apa. Terus adanya underpass nanti seperti apa,” urai dia.

Lantaran hal tersebut, pihaknya berharap pemerintah tak melupakan nasib para pelaku usaha.
“Ya kalau merugi, jangan nemen. Kami berharap dampak ke pedagang dipikirkan. Kalau tidak bisa bekerja satu dua pekan tidak masalah,” katanya.

Pedagang lainnya, Sri Sugiarti, berharap persoalan kompensasi ke pedagang juga perlu dipikirkan oleh pemerintah.

“Pemberitahuan sudah ada. Masalah dampak juga sudah diberi tahu. Tetapi masak menyingkirkan pedagang kok tidak ada apa-apanya,” katanya.

Diakuinya, para pedagang buah di kawasan tersebut bakal dipindah ke selter yang disiapkan pengembang hotel.

“Ini pindah saja belum. Kalau hotel nanti jadi, pedagang baru pindah. Ya kami berharap pedagang jangan dilupakan,” urainya.

Sementara itu, selain pedagang buah, di sekitar kawasan perlintasan kereta api Purwosari juga terdapat sebuah rumah makan. Pihak manajemen rumah makan tersebut menyatakan tak mempersoalkan rencana pembangunan underpass.

Ketua DPRD Solo, YF Sukasno, menuturkan pembangunan underpass Purwosari semestinya bisa berkaca dari pembangunan underpass Makamhaji. Disampaikannya, di sekitar kawasan perlintasan Purwosari diperkirakan tak ada tanah milik warga.

Meski demikian, dampak sosial akibat pembangunan underpass bisa disampaikan sejak awal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya