SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SUKOHARJO–Anggota DPRD Sukoharjo bertekad memimpin demo jika pembangunan proyek underpass di Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo tak sesuai janji. Anggota Dewan mengaku gerah menyusul tak ditepatinya salah satu janji dari kontraktor untuk membuka underpass pada 20 Maret guna satu jalur.

Tidak tepatnya janji itu dinilai berpengaruh terhadap mundurnya program yang sudah ditentukan walau saat ini pihak rekanan sudah menambah jumlah tenaga kerja. Dari 120-an orang menjadi 160-an orang. Penegasan itu disampaikan Ketua Komisi III DPRD Sukoharjo, Nurjayanto dan anggota Dewan asal Kota Makmur asal daerah pemilihan Sukoharjo III meliputi Kecamatan Gatak, Kecamatan Kartasura dan Kecamatan Baki, seperti Sunoto dan Parwanto seusai rapat pansus di Gedung DPRD Sukoharjo, Sabtu (23/3/2013).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Maksimal 15 April (underpass) sudah dibuka. Kalau belum selesai seloain demo juga kita akan melaporkan ke BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) untuk audit,” ujar Parwanto.

Menurut Parwanto kegeraman warga sangat wajar karena sejak awal proyek underpass selalu molor. “Kerusakan fasilitas umum akibat molornya pembangunan underpass sangat dirasakan masyarakat sekitar. Karenannya masyarakat sudah tak sabar.”

Hal senada disampaikan Sunoto. Menurutnya, dirinya bersama-sama Mulyadi, Danur Jumali, Parwanto dan Sunardi pada 20 Maret melakukan pengecekan namun kekecewaan yang diperoleh. Pasalnya, janji dibukanya satu jalur tak terealisasi. “Hasil hearing beberapa waktu lalu antara PT KAI, kontraktor dan Komisi III, diperoleh jawaban secara lesan 20 Maret bisa dibuka untuk satu jalur. Kenyataannya tetap ditutup.”

Sunoto mengaku, selama ini dirinya mendapat protes dari warga Makamhaji terhadap proyek senilai Rp27 miliar itu. “Warga mengeluhkan dampak debu dan kerusakan jalan yang semakin parah.”

Diberitakan sebelumnya, Konsultan proyek, Suparman menegaskan, penyelesaian pembangunan underpass, 15 April mendatang namun kalau dipaksakan bisa dilalui kendaraan diupayakan 20 Maret. “Tetapi finishing masih sampai 15 April,” ujar Suparman.

Saat itu, dihadapan anggota Komisi III, Suparman, menyatakan, molornya penyelesaian proyek underpass dikarenakan pengerjaan awal molor. Diceritakannya, rencana pengerjaan dilakukan Maret 2012 namun molor dan dimulai pada 4 September 2012. “Harapannya, 15 April selesai,” ujarnya berkali-kali.

Kesanggupan batas penyelesaian dair konsultan itu juga ditekankan lagi oleh Santoso, dari perkeretaapian. Sementara itu Nurjayanto menegaskan, tidak ditepatinya jadwal yang sudah ditentukan tingkat profesionalisme rekanan dipertanyakan. “Kami segera merekomendasikan adanya autit dari lembaga berwenang. Kenapa molor sementara dana sudah tersedia.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya