SOLOPOS.COM - Polisi mengatur lalu lintas di Underpass Makamhaji di Kartasura Sukoharjo setelah 10 warga yang mengatasnamakan Rakyat Pendukung Jokowi (RPJ) berdemontrasi, Kamis (30/4/2015). Pengunjuk rasa menuntut Presiden Jokowi mengusut pembangunan underpass senilai Rp27 miliar itu. (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Underpass Makamhaji yang sering kebanjiran membuat warga sekitar marah, termasuk saat bertemu perwakilan Kemenhub.

Solopos.com, SOLO — Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang diwakili Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Jateng dan warga Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, menggelar pertemuan di Rumah Makan Embun Pagi di Pajang, Kecamatan Laweyan, Solo, Kamis (30/4/2o015).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pertemuan itu digelar untuk membahas persoalan banjir di underpass Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo. Hadir dalam pertemuan tersebut perwakilan Balai Teknik Perkeretaapian Jateng, Achyar Pasaribu. Pertemuan itu juga dimediasi oleh Senior Manajer Pengamanan Daops 6 dari Mabes Polri, Kombes Pol Bambang Triyanto.

Dalam pertemuan itu, warga menuntut agar permasalahan banjir di underpass makam haji segera diselesaikan. Saat itu warga sempat marah-marah kepada perwakilan Balai Teknik Perkeretaapian Jateng tersebut.

“Pokoknya kami minta permasalahan underpass segera diselesaikan. Kami tidak mempermasalahkan underpassnya, tapi masalah banjirnya itu loh bagaimana diselesaikan,” teriak salah seorang perwakilan warga, Purnomo Wisanggeni.

Menurut warga, permasalahan banjir di Underpass Makamhaji bukan karena hujan, tetapi karena di sekitar underpass ada mata air yang sumber sumur warga sekitar. Menurut mereka, penyelesaiannya tidak bisa menggunakan pompa. “Mau dipasang pompa berapapun di sana tidak akan surut. Karena yang keluar itu air bersih, bukan air hujan yang menggenang di sana,” jelas dia.

Saat itu, suasana sempat diwarnai ketegangan, warga yang tidak puas dengan jawaban perwakilan BTP Jateng kemudian menggebrak meja dan keluar ruangan. “Sudah cukup, kami keluar dari ruangan ini. Ayo kawan-kawan kita turun ke jalan,” teriak salah seorang warga lain, Syahroni.

Namun, beberapa saat kemudian, sejumlah warga kembali ke dalam ruangan. Kedua belah pihak kembali berembug membahas persoalan banjir di Underpass Makamhaji. “Sudah pokoknya begini saja, kami minta kepastiannya, kapan perbaikan bisa dilakukan,” kata Syahroni.

Dia mengatakan warga tidak ingin pertemuan pada hari itu sia-sia. “Jangan kayak tahun kemarin. Kami sudah bertemu dengan Kemenhub, tapi tidak ada hasilnya sampai sekarang. Kami harap tahun depan tidak ada lagi pertemuan seperti ini, karena persoalannya sudah beres,” ujar dia.

Menanggapi permintaan warga, Achyar Pasaribu yang juga pejabat pembuat komitmen (PPK) Pengembangan Lingkar Selatan (PLS) Daops 6 berjanji segera menyelesaikan masalah ini. “Selama kami masih ditugaskan di sini, nanti kami janji akan memperbaiki. Makanya kami datang ke sini untuk menampung aspirasi warga,” kata dia.

Dia berjanji akan menyampaikan permasalahan ini kepada atasannya yang dalam hal ini Ditjen Perkeretaapian Kemenhub. Dia menargetkan persoalan underpass makam haji bisa diselesaikan tahun ini. “Kami sudah siapkan anggarannya, 2015 bisa selesai. Sudah ya, lengkapnya nanti biar pimpinan yang berbicara,” kata dia kepada wartawan seusai pertemuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya